
HANYUT: Sebuah truk yang hanyut terbawa banjir lahar hujan di hulu Kali Bebeng, Rabu (1/12) sore. Pengemudi hingga kini belum ditemukan. ISTIMEWA
RADAR JOGJA – Hujan lebat dengan intensitas tinggi mengguyur kawasan puncak Gunung Merapi. Akibatnya, debit air di sejumlah sungai yang berhulu di Merapi mengalami peningkatan dan menjadi banjir lahar hujan pada Rabu sore (1/12).
Kapolres Magelang AKBP Sajarod Zakun menjelaskan, sekitar pukul 15.00 terjadi peningkatan debit air di Kali Bebeng yang disertai material batu dan pasir dari puncak Merapi. “Ini mengakibatkan satu unit truk hanyut terbawa arus,” ujarnya kemarin (2/12).
Sajarod mengatakan, truk itu sebelumnya hendak mengangkut galian C di aliran Kali Bebeng. Selain itu, seorang pengemudi bernama Hendri Susanto, 29, warga Bergas, Kabupaten Semarang, hilang ikut terbawa arus.
Hingga kini tim gabungan terus berupaya mencari keberadaannya. “Masih belum ketemu, kami terus lakukan pencarian untuk mengetahu kondisinya,” ungkap kapolres.
Petugas kepolisian dari Polsek Srumbung bertugas melakukan pemantauan Kali Bebeng. Petugas pemantau melaporkan hulu Kali Bebeng di lokasi Cawang Kulon, Desa Kemire, terjadi banjir lahar dingin. Namun di bagian hilir hanya terjadi peningkatan debit air.
“Kemarin sore terpantau tidak terjadi banjir lahar dingin di hilir Kali Bebeng. Saat ini situasi pemukiman penduduk sekitar aliran Kali Bebeng masih aman dan kondusif,” tambah Sajarod.
Di Kali Putih Desa Mranggen hanya terjadi peningkatan debit air berwarna coklat. Tidak terdapat lahar dingin. Hingga kini Polsek Srumbung masih memantau situasi arus kedua sungai yang berhulu di puncak Merapi itu.
Sementara itu, banjir lahar hujan di Kali Senowo, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, menyapu bangunan dan armada kendaraan proyek sabo dam Merapi, karena terjebak di tengah sungai. “Beberapa kendaraan yang terjebak di sungai berada di proyek tanggul Kali Senowo di Desa Krinjing,” jelas Sajarod.
Ia menyebutkan, kendaraan yang terjebak di Kali Senowo adalah kendaraan proyek. Yaitu tiga unit truk molen/mixer, satu truk tangki semen, dan satu dum truck. Selain itu, ada beberapa peralatan proyek berupa tiga unit excavator atau bego.
“Sementara itu, 10 unit truk pengangkut pasir berada di jalan tepi sungai tidak bisa lewat, karena jalan di sungai terputus,” katanya.
Menurut perwira menengah ini, para pengemudi kendaraan itu dalam kondisi aman dan langsung menyelamatkan diri. “Hari ini ada rencana evakuasi kendaraan, namun tetap melihat situasi dan kondisi aman,” ujarnya.
Kepala Desa Krinjing Ismail membenarkan adanya musibah ini. Akibatnya, sebuah rumah generator proyek yang berada di tengah sungai hancur. “Banjirnya mengenai rumah generator untuk plan proyek itu,” jelasnya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Perencanaan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang Gunawan Imam Suroso mengatakan, sudah memberikan imbauan untuk menghentikan proyek penambangan sabo dam. “Tapi hingga kemarin masih ada aktivitas penambangan,” ujarnya.
Imbauan itu digencarkan lantaran aktivitas di Gunung Merapi masih berstatus siaga. “Mungkin karena kebutuhan ekonomi, jadi para pekerja tetap melakukan penambangan,” katanya. (cr1/laz)