
KOMITMEN: Suasana rapat evaluasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Magelang di Pendapa Pengabdian Kota Magelang (26/5). (AHMAD SYARIFUDIN/RADAR JOGJA)
RADAR JOGJA – Pemkot Magelang berencana segera membuka kembali sejumlah objek wisata saat pandemi virus korona (Covid-19) masih berlangsung. Termasuk Taman Kyai Langgeng.
Berbagai ketentuan akan diberlakukan. Di antaranya, pengunjung wajib memakai masker, menjaga jarak, dan menerapkan berbagai hal lain. “Persiapkan aturan protokol kesehatan jika akan dibuka lagi,” jelas Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Magelang Joko Budiyono saat dihubungi kemarin (27/5).
Menurutnya, beberapa objek wisata akan mulai dibuka kembali dengan menerapkan pola hidup normal yang baru (new normal). Sejauh ini, pemkot masih mengkaji bagaimana penerapannya dalam berbagai sektor. Diharapkan, penerapan ini akan memulihkan kondisi perekonomian sekalipun pandemi belum usai.
“New normal terkait tata kehidupan tidak bisa dihindari. Tidak bisa ditolak. Kita harus bisa menyesuaikan diri, yakni menciptakan gaya hidup baru yang sadar akan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 demi menunjang produktivitas ekonomi,” jelasnya.
Hal senada disampaikan Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito. Dia menegaskan, beberapa pusat keramaian dan destinasi wisata di daerah lain akan segera dibuka.
“Kalau Candi Borobudur dibuka, kita juga ingin Taman Kyai Langgeng dan Gunung Tidar dibuka. Tapi, bagaimana kita terapkan protokol kesehatannya, pengunjung harus cuci tangan, pakai masker, tidak boleh rangkulan, dan sebagainya. Yang jelas, walaupun pandemi, rakyat kita jangan sampai tidak makan,” ungkapnya.
Di sisi lain, Sigit mengapresiasi tim gugus tugas yang bekerja keras dengan komitmen luar biasa dalam penanganan Covid-19 di Kota Magelang. Dia mengingatkan tim agar tidak lengah meski tren kasus Covid-19 di Kota Magelang cenderung landai dibanding daerah lain di wilayah eks Karesidenan Kedu.
“Komitmen tim luar biasa. Terutama menjelang Idulfitri, yang mencekam di situ, ribuan pemudik dari zona merah ke sini. Tapi, alhamdulillah sebagian besar mematuhi anjuran pemerintah. Tapi, jangan bergeming. Kita fokus mengelola wilayah masing-masing sampai RT/RW,” tegas Sigit. (asa/amd)