MUNGKID – Candi Borobudur tengah mengalami kebocoran drainase di sisi timur lantai tiga. Agar tidak terjadi kerusakan yang lebih parah, Balai Konservasi Borobudur (BKB) turun ke lapangan untuk memperbaiki. Jika dibiarkan terus-menerus, relief Candi Buddha terancam rusak.
Kepala BKB Marsis Sutopo mengatakan, tujuan perbaikan Candi Borobudur untuk menghindari kerusakan yang lebih parah lagi. Karena, kebocoran dinding candi biosa membawa mineral dan garam-garamdari dalam tubuh candi. Sehingga, bisa mengendap pada permukaan dinding candi yang berelief.
“Kalau pada dinding relief terendapkan garaman-garaman, bisa merusakkan relief. Pekerjaan paling tidak membutuhkan waktu tiga bulan, sekarang baru berjalan dua minggu,” papar Marsis kemarin (22/6).
Perbaikan itu dilangsungkan setelah acara Waisak. Petugas yang mengerjakanya sebanyak 25 orang. Sementara, biaya perbaikan pada tahun ini mencapai Rp 325 juta.
Kasi Layanan Konservasi BKB Iskandar M. Siregar menjelaskan, pembongkaran baru saja dilakukan. Setidaknya pembongkaran candi sudah berjalan dua minggu dengan presentasi pekerjaan 10 – 15 persen. Perbaikan tahun ini merupakan upaya tindak lanjut dari pembongkaran tahun-tahun sebelumnya.
“Sebenarnya, pada 2013 sudah tidak ada candi yang bocor. Tahun ini muncul lagi. Kami agendakan perbaikan di dua titik tersebut,” katanya.
Dua lokasi yang dibongkar tahun ini berada di sekitar sisi timur lantai 3 Candi Borobudur. Tepatnya lorong 1 bidang a sampai f. Bebatuan candi dibongkar petugas untuk memperbaiki lapisan kedap air. Kemudian, candi yang bocor ditambal dengan lembaran timah hitam.
“Saat ini, baru proses pembongkaran batu untuk memperbaiki kebocoran itu. Candi yang mengalami kebocoran tidak banyak, karena sudah ada yang rusak dan sudah 30 tahunan selesai dipugar,” jelasnya.
Mereka yang membongkar candi merupakan tenaga ahli lokal. Sejauh ini, BKB terus melakukan pengawasan selama perbaikan berlangsung. Bagi wisatawan yang berkunjung ke candi Buddha tersebut, tidak diizinkan mendekat ke lokasi perbaikan. Alasanya, terlalu beresiko.
“Perbaikan kebocoran, tinggal tahun ini saja menyelesaikan dua titik. Setelah selesai tidak ada kebocoran yang baru. Mengingat cuaca panas dan hujan, mudah-mudahan bocornya tidak tambah lagi,” jelasnya.
Ia berharap, kebocoran tidak kembali terjadi. Ke depan, air bisa mengalir ke sistem drainase yang sudah ada. Sehingga, relief Candi Borobudur aman dari ancaman kebocoran.(ady/hes/ong)

Magelang