MUNGKID – Pemkab Magelang menghentikan pembangunan pasar tradisional di Bandongan pada 31 Desember lalu. Alasannya, pelaksana proyek pembangunan yakni PT Karya Bangun Gunatama (KBG) Jakarta tak bisa menyelesaikan pembangunan fisik tepat waktu.
Langkah Pemkab Magelang tersebut mendapat perhatian Paguyuban Pedagang Pasar Bandongan (P3B). Organisasi yang menaungi para pedagang tersebut meminta Pemkab Magelang merancang pembangunan kembali. Mereka ingin secepatnya berdagang di pasar secara normal dan tidak di tempat penampungan.
“Kami menginginkan kembali berdagang. Tidak di pasar penampungan seperti ini,” ungkap Wakil Ketua P3B Mujtahidin, kemarin (2/1).
Dihentikannya pembangunan pasar tersebut, lanjut Mujtahidin, semua pedagang sebenarnya kecewa. Pedagang berharap pembangunan dilaksanakan secepatnya dengan perencanaan yang matang.
“Kami sebagai pedagang kecewa, karena harus menunggu pembangunan kembali pasar tersebut. Keinginan kami, bisa segera menempati pasar secepatnya,” imbuh Ketua P3B Ahmad Maazim.
Maazin menjelaskan, hingga setahun lebih pascakebakaran pada 14 juli 2012, ada 337 pedagang yang menempati bangunan pasar sementara. Kebakaran Pasar Bandongan memaksa ratusan kios ludes tak tersisa. Sejak Agustus 2012, ratusan pedagang dipindahkan ke pasar penampungan yang dibuat Pemkab Magelang yang memanfaatkan tanah kas DesaBandongan.
“Pedagang minta pembangunan tahap kedua bisa lebih tuntas,” katanya.
Pedagang lain, Suharno mengungkapkan, Dinas Pekerja Umum Energi Sumber Daya Mineral Kabupaten Magelang (DPU ESDM) telah memberikan keterangan, pelaksanaan proyek lanjutan akan dilakukan hingga Juni-Juli. Nantinya, pembangunan pasar tersebut digarap serius. Terutama, terkait fasilitas layaknya pasar yang lengkap. “Realitasnya, kami belum tahu,” katanya.
Terpisah, Kepala DPU-ESDM Kabupaten Magelang Sutarno mengatakan, revitalisasi Pasar Bandongan dialokasikan Rp 9,1 miliar untuk mengerjakan bangunan fisik tahap pertam. Sejak September – Desember 2013, porsi pengerjaan baru menyentuh 87,9 persen. Objek fisik yang dihentikan adalah pemasangan kap gedung sisi Timur dan pembuatan tangga di depan pasar.
Pemkab Magelang sengaja menghentikan pembangunan Pasar Bandongan tahap pertama pada akhir Desember. Karena, rekanan gagal menyelesaikan kontrak pembangunan fisik tahap pertama, sejak awal September 2013.”Pemberhentian kontrak terpaksa dilakukan pada 30 Desember lalu. Sebab, rekanan tak bisa menyelesaikannya sesuai kontrak,” kata Sutarno.
Sesuai rencana, revitalisasi tahap kedua pada tahun ini, Pemkab Magelang akan membangun kios, los, drainase, areal parkir, dan memasang instalasi listrik serta air. Pasar berdiri di atas area 2.464 meter persegi dan akan digunakan bagi 2 ribu pedagang di los, kios, serta oprokan.(ady/hes)
Lainnya
Terbaru

Koordinasi dengan Polda Jateng, Kuatkan Penjagaan dan Patroli

Sandiaga Uno Sebut Fashion di Pantai Layak Diangkat jadi Even Nasional

Kota Jogja Mencekam, Tawuran Warga Terjadi di Seputaran Ruas Arteri Kota

Koordinasi dengan Polda Jateng, Kuatkan Penjagaan dan Patroli

Sandiaga Uno Sebut Fashion di Pantai Layak Diangkat jadi Even Nasional

Kota Jogja Mencekam, Tawuran Warga Terjadi di Seputaran Ruas Arteri Kota

Gaya Pakaian Disorot Netizen, Endah Subekti Tanggapi secara Diplomatis

Kirab Waisak Berlangsung Meriah

Malam Mingguan di Malioboro, Jokowi Bagi-Bagi Amplop ke Pedagang Asongan

Jalan-Jalan di Malioboro, Jokowi Ajak Swafoto Warga dan Wisatawan

War Tiket Indonesia vs Argentina Mulai 5 Juni, Bisa Bayar Pakai BRImo!

Prawiro Burger Jawa Berbahan Dasar Nabati

Bangga Berangkatkan Umrah Orang Tua
