RADAR JOGJA – Rumah Lasiyem, 60, warga Dusun Duren Sawit, RT 52, Kalurahan Banjaroyo, Kapanewon Kalibawang, Kulonprogo rata tanah tertimpa longsor, Selasa (11/10) petang. Meskipun rumah rusak parah, namun tidak ada korban jiwa dalam musibah ini.

Bencana tanah longsor ini dipicu hujan yang turun dengan intensitas tinggi. Rumah Lasiyem sendiri dihuni empat anggota keluarga. Material tanah yang longsor berupa tebing setinggi 15 meter, lebar 5 meter yang berada tepat di samping rumah. “Setelah hujan turun disertai angin, saya coba cek keluar, sempat tiga kali saya cek, terakhir tebing langsung longsor,” ucap salah satu anggota keluarga pemilik rumah, Andreas Juniarto, kemarin (12/10).

Dijelaskan, saat kejadian semua anggota keluarga tengah berada di dapur yang relatif aman. Ada yang cedera akibat musibah ini, namun tidak parah. Pascakejadian, warga sekitar langsung datang untuk memberikan pertolongan. “Warga secara gotong royong membantu mengamankan barang-barang yang masih bisa diselamatkan, pembersihan material longsoran dilakukan hingga hari ini (kemarin),” jelasnya.

Ketua RT 52 Suprat Rusdiantoro menambahkan, penanganan termasuk cepat, secepat kejadian tanah longsor sejak hujan turun lebat mulai pukul 12.00 WIB. Longsor terjadi ketika hujan reda. Pihaknya langsung lapor ke Kalurahan Banjaroya dan diteruskan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo. “Proses pembersihan material longsor dilakukan secara manual dan cepat, karena banyak warga yang mendekat dan peduli,” katanya.

Sementara itu, Kasi Kedaruratan dan Logistik, BPBD Kulonprogo Budi Prastawa mengungkapkan, hujan dan angin kencang di wilayah Kulonprogo menyebabkan puluhan peristiwa tanah longsor. Data sementara yang terhimpun mencapai 49 laporan di sejumlah titik, mayoritas di kawasan perbukitan menoreh. “Hujan siang hingga Magrib pada Selasa mengakibatkan longsor dan menimpa beberapa rumah serta akses jalan. Sampai pagi tadi ada 49 titik longsor yang terdata,” ungkapnya.

Menurutnya, jumlah kasus diperkirakan masih terus bertambah, sebab proses asesmen TRC BPBD Kulonprogo juga masih berlangsung. Meskipun demikian, BPBD memastikan tidak ada laporan korban jiwa atas rentetan bencana yang terjadi. “TRC saat ini sedang melakukan assessment dengan turun langsung ke lokasi. Kami akan terus update datanya, sejauh ini belum ada korban jiwa,” ujarnya.

Budi menghimbau, seluruh masyarakat Kulonprogo, khususnya yang tinggal di area rawan bencana untuk meningkatkan kewaspadaannya, mengingat perubahan cuaca sedang terjadi risiko bencana juga semakin tinggi. “Prediksi kami sepekan kedepan masih akan terjadi hujan lebat, warga harus lebih waspada, tenang, dan mengutamakan keselamatan,” tegasnya. (tom/bah)

Kulonprogo