RADAR JOGJA – Rusunawa Giripeni yang selama ini menjadi tempat isolasi terpusat (isoter) di wilayah Kulonprogo resmi dinonaktifkan sementara lantaran tak ada lagi pasien. Tapi, fasilitas penanganan pasien di tempat tersebut masih dipertahankan sebagai antisipasi terjadinya lonjakan kasus.

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulonprogo Baning Rahayujati mengatakan, penonaktifan sementara Rusunawa Giripeni tersebut dilakukan sejak awal November ini. Sebab, selama tiga pekan terakhir di Oktober lalu sudah tak ada lagi pasien yang menghuni isoter tersebut.

Meski isoter sementara nonaktif, lanjut Baning, pihaknya tetap menyediakan sarana dan prasarana untuk penanganan pasiennya. Sehingga apabila dibutuhkan, maka isoter bisa diaktifkan kembali dan tinggal mengerahkan tenaga kesehatan saja. Sebagaimana diketahui, Rusunawa Giripeni selama ini difungsikan sebagai isoter bagi pasien bergejala ringan hingga sedang.”Istilahnya kami tetap standby dan menyediakan sarana dan prasarananya (di Rusunawa Giripeni). Sehingga apabila nantinya dibutuhkan maka kami tinggal mengerahkan SDM yang bertugas sebelumnya,” terang Baning, Senin (8/11).

Terkait dengan upaya penanganan potensi lonjakan kasus Covid-19 di momentum libur natal dan tahun baru (nataru), Sekertaris Dinas Kesehatan Kulonprogo itu menyatakan pihaknya juga telah menambah beberapa kapasitas tempat tidur (bed) di rumah sakit rujuan. Total ada 30 bed yang ditambah di RSUD Wates untuk mengantisipasi peningkatan kasus pasca-libur nataru.

Penambahan bed rumah sakit rujukan itu juga dilakukan lantaran adanya prediksi para ahli terhadap kemungkinan gelombang ketiga penularan Covid-19. Lonjakan kasus berpotensi terjadi pada akhir Januari hingga awal Februari 2022 usai masyarakat merayakan libur nataru.”Penambahan bed ini kami lakukan karena kami masih khawatir terhadap situasi perkembangan kasus Covid-19 sampai dengan awal 2022 mendatang,” tuturnya.

Sementara tentang dengan persiapan menyambut libur nataru sendiri, Wakil Bupati Kulonprogo Fajar Gegana menyatakan pihaknya sudah melakukan beberapa persiapan. Di antaranya melakukan pengawasan terhadap sektor pariwisata dan perhubungan.”Kami akan lakukan pengecekan protokol kesehatan di destinasi wisata serta mengawasi pemudik yang masuk ke Kulonprogo,” ucap Fajar. (inu/pra)

Kulonprogo