
LONGSOR: Tebing setinggi 10 meter di Dusun Soropati, RT 03 RW 02, Kalurahan Hargotirto, Kapanewon Kokap, Kulonprogo longsor Rabu (30/11) sore.(HENDRI UTOMO/RADAR JOGJA)
RADAR JOGJA – Tebing setinggi 10 meter di Dusun Soropati, RT 03 RW 02, Kalurahan Hargotirto, Kapanewon Kokap, Kulonprogo longsor menutup jalan desa dan mengancam rumah warga. Longsor dipicu hujan dengan intensitas tinggi wilayah Kokap yang terjadi Rabu (30/11).”Kejadiannya sekitar pukul 16.00 bersamaan dengan hujan deras, tebing longsor dengan bunyi dentuman cukup keras,” ucap Ketua RT 03, Parjan, kemarin (1/12).
Dijelaskan, longsoran tanah menutup ruas jalan Magangan-Ngroto. Tanah yang menutup ruas jalan setebal 5 meter. Jalur utama warga antardusun, kawasan wisata dan Puskesmas tidak bisa dilewati kendaraan. “Ini akses utama kami untuk ke dusun-dusun tetangga. Untuk sementara memutar jauh,” jelasnya.
Selain menutup akses jalan, longsoran juga mengancam tiga rumah yang berada tak jauh dari lokasi longsor, masing-masing rumah milik Taufik, Sukimin dan Tukirah. Rumah Taufik berada di atas tebing, akibat longsor kali ini dapur rusak dan terancam ambruk. Sementara rumah Pak Sukimin dan Bu Tukirah berada di bawah seberang jalan, nyaris terkena material longsor. “Togor listrik di sekitar lokasi juga sudah dalam kondisi doyong nyaris ambruk,” ucapnya.
Jagabaya Kalurahan Hargotirto Parlan menambahkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo terkait pembersihan material longsor tersebut, karena harus menggunakan alat berat.
“Rencana hari ini, tapi masih dikoordinasikan dengan dukuh setempat dan Kalurahan. Tadi pagi BPBD sudah memberikan arahan. Setelah hasil assement benar membutuhkan alat berat, kalurhan diminta membuat surat permohonan alat berat, dan perpanjangan masa tanggap darurat,” katanya.
Menurutnya, bantuan alat berat perlu diterjunkan karena timbunan material tanah cukup tebal. Selain itu juga ada tiang listrik yang tidak memungkinkan dibetulkan dengan cara manual, dikhawatirkan justru akan bisa membahayakan warga. “Rencana PLN juga akan ikut turun tangan menurunkan crane,” ujarnya.
Dijelaskan, selain ruas jalan Magangan-Ngroto, longsor juga terjadi di 7 titik di wilayah Hargotirto. Mayoritas kejadian memang menimpa jalan, baik itu jalan lingkungan, desa maupun kabupaten. “Totalnya ada 8 titik beberapa di ruas jalan Kabupaten, Plawangan, Tamanan dan beberapa ruas jalan desa di Keji, Teganing 1, Menguri. Tetapi dari itu semua ruas Megangan-Ngroto paling parah,” jelasnya.
Kepala Pelaksana BPBD Kulonprogo Joko Satya Agus Nahrowi mengungkapkan, total jumlah bencana di Kulonprogo ada 42 titik, 40 titik diantaranya merupakan peristiwa longsor. Titiknya tersebar di lima Kapanewon (Pengasih, Kokap, Wates, Kalibawang dan Samigaluh). Proses assement terhadap rentetan bencana di Kulonprogo masih dilakukan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD.
Khusus untuk tanah longsor bakal dicek seberapa besar kerusakannya untuk menentukan langkah penanganan lebih lanjut. “Karena ini masih assement dan memang masih tanggap darurat jadi nanti longsoran yang butuh alat berat akan kita datangkan. Kalau yang volume kecil akan kita bantu logistik untuk keperluan kerja baktinya,” ungkapnya. (tom/din)