RADAR JOGJA – Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kulonprogo berhasil memborong Anugerah Iptek Kreanova Menoreh 2022. Satu guru dan dua siswa sekolah setempat berhasil membuat inovasi yang sangat berguna bagi masyarakat luas.

Masing-masing, yakni Guru Fisika MAN 2 Kulonprogo Farida Rahmawati yang berhasil meraih Juara 2 Kategori Masyarakat (Perseorangan) dengan karya tulis berjudul Insta Grow, Inovasi Makanan Tradisional untuk Meningkatkan Nilai Jual Produk Lokal Kulonprogo dengan perolehan nilai 315.255.

Kemudian Eka Suci Rahmawati (Siswi MAN 2 Kulonprogo) berhasil meraih Juara 3 Kategori Pelajar dengan karya tulis berjudul Green Synthesis Nanomatil dari Pasir Besi Kulonprogo untuk Upaya Optimalisasi Energi Pada Baterai Lithium dengan perolehan nilai 247.925.

Ketiga adalah Mustika Dewi Maghfirah (Siswi MAN 2 Kulonprogo) dengan karya tulis berjudul Teknologi Tepat Guna dalam Proses Pencetakan Biopolybag Berbahan Berbahan Baku Pelepah Pisang (Musa Paradisiaca L) sebagai Minimalisasi Penggunaan Plastik di Kulonprogo dengan perolehan nilai 245.915 dan ditetapkan sebagai peraih Juara 4 Kategori Pelajar.

Kepala MAN 2 Kulonprogo Hartiningsih, M.Pd mengatakan, ajang ini adalah milik para peneliti dan pencipta teknologi baru atau mereka yang berhasil menemukan kebaruan teknologi atau produk yang telah ada menjadi lebih efektif, efisien dan meningkatkan nilai tambah ekonomis bagi masyarakat.

Anugerah Krenova Menoreh ini diselenggarakan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kulonprogo yang bertujuan melahirkan para peneliti dalam menemukan penerapan IPTEK dan Inovasi Daerah guna meningkatkan Sumber Daya Daerah (SDM) berdaya saing. “Semoga ini bisa dicontoh guru dan siswa lainnya, dedikasi mereka sangat menginspirasi,” ucapnya.

Wakil Kepala Bidang Kesiswaan MAN 2 Kulonprogo Farida Rahmawati, M.Pd berharap, tahun depan akan lahir peneliti-peneliti muda Mandaku yang siap berlaga di ajang Anugerah IPTEK Kreanova Menoreh selanjutnya. “Event bergengsi ini selain sebagai ajang berkompetisi juga sebagai ajang untuk belajar dan silaturahmi antar pelajar Kulonprogo dalam bidang riset,” ungkapnya.

Guru Fisika MAN 2 Kulonprogo Farida Rahmawati mengungkapkan, dirinya tidak menyangka bakal meraih juara 2, sebab event lomba ini diikuti secara terbuka dan diikuti umum dari berbagai latar belakang. Seleksi dilakukan bertahap dimulai dari seleksi proposal, video pembuatan produk dan prototipe yang digunakan. Ide membuat Insta Grow berawal saat mudik ke rumah mertua di Serang Banten. Saat itu mertua ingin dibawakan growol khas Kulonprogo.

Namun jarak tempuh dan durasi perjalanan yang lama menjadikan growol ini tidak bisa bertahan lama dan tidak bisa dikonsumsi. Ia kemudian mencari kulit durian yang diambil bagian albedonya. Albedo kulit durian uang mengandung zat-zat bermanfaat untuk tubuh ini bisa menjadikan growol lebih awet dan tahan lama. “Insta Grow ini bisa dijadikan oleh-oleh khas Kulonprogo,” ungkapnya.

Eka Suci Rahmawati mengatakan, dirinya membuat Pencetakan Biopolybag Berbahan Berbahan Baku Pelepah Pisang (Musa Paradisiaca L) menggantikan plastik. Penghargaan yang berhasil diraihnya akan dijadikan pengalaman berharga sekaligus motivasi untuk terus mengembangkan bakat membuat karya ilmiah. “Mulanya saya hanya coba-coba ikut untuk mencoba nuansa kompetisi, ini juga berkat bimbingan guru, semoga kedepan bisa ikut lagi, saya mengajak siswa lain untuk mencoba, keluar dan zona nyaman dan menambah bekal dihari depan,” ucapnya.

Sementara Dewi Maghfirah merasa bangganya meskipun belum berhasil meraih Juara 1, raihan ini menjadi kebanggaan tersendiri baginya sebagai sebuah proses. Ia mengaku termotivasi mengikuti kompetisi ini karena melihat sampah plastik yang tidak mudah terurai dan mencari produk pengganti polybag berbahan dasar alami yakni pelepah pisang. (tom/pra)

Kulonprogo