
PEDULI: Jalu Rahman Dewantara dan temannya saat memberi makan merpati-merpati di Alun-Alun Wates, karena selama PPKM tidak ada aktivitas di tempat itu. IWAN NURWANTO/RADAR JOGJA
Adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dan Level 4 memaksa Alun-Alun Wates ditutup selama satu bulan terakhir. Selain sebagai ruang publik, alun-alun itu juga menjadi hidup ratusan merpati. Khawatir burung-burung itu tak ada yang memberi makan, sebagian masyarakat terdorong memberi makan secara swadaya.
IWAN NURWANTO, Kulonprogo, Radar Jogja
Suasana sepi jelas tampak di sekitar Alun-alun Wates. Di sekitar jalan masuknya pun terpasang barikade water berrier yang menutup akses jalan ke ruang publik itu. Tidak ada aktivitas masyarakat di tempat ini.
Sejak dilaksanakan PPKM Darurat Jawa-Bali sejak 3 Juli 2021 lalu, Pemkab Kulonprogo resmi menutup Alun-Alun Wates sebagai upaya mengurangi mobilitas masyarakat. Ruang publik yang sudah lama menjadi tempat bagi masyarakat untuk menghabiskan waktu itu pun diminta “dikosongkan” alias tidak boleh ada aktivitas.
Namun selain sebagai tempat berkumpulnya warga, Alun-Alun Wates juga menjadi ruang hidup bagi ratusan burung merpati. Selama ini pun burung-burung itu juga sering mengandalkan makanan yang diberikan pengunjung.
Melihat selama penutupan tidak diperbolehkan ada aktivitas, kondisi ini mendorong salah seorang warga Kulonprogo bernama Jalu Rahman Dewantara, 26, memberi makan merpati. Bermodal dana secara swadaya, ia pun rutin menebar makanan burung di tempat para merpati biasa berkumpul.
“Saya berinisiatif saja memberi makan merpati di sini. Selain istilahnya membantu, memberi makan burung-burung ini juga menjadi obat stres bagi saya,” ujar Jalu saat ditemui Radar Jogja (3/8).
Warga Bendungan ini mengungkapkan, ia rutin memberi makan merpati Alun-Alun Wates itu didasari rasa kasihan terhadap keberlangsungan hidup merpati, karena tidak ada aktivitas di alun-alun. Ia memberi jagung yang dibeli dari toko penjual kebutuhan ternak. Serta terkadang mengandalkan sisa nasi yang kemudian ia keringkan sehingga mirip biji-bijian.
Kehadiran ratusan merpati di Alun-Alun Wates itu bermula dari pelepasan burung-burung itu oleh Pemkab Kulonprogo pada 2015 lalu. Tujuannya untuk menambah keindahan alun-alun, sehingga harapannya bisa mirip seperti ruang publik yang ada di luar negeri.
Merpati-merpati di Alun-Alun Wates juga diberikan rumah buatan atau pagupon kayu yang disebar di beberapa titik. Selama ini, selain mencari makan sendiri, burung-burung itu juga mengandalkan makanan yang diberikan pengunjung alun-alun. (laz)