RADAR JOGJA- Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulonprogo, Fajar Gegana mengatakan, selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4, Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulonprogo melakukan evaluasi diantaranya optimalisasi kapasitas rumah sakit rujukan umum daerah (RSUD) dan penanganan pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri (isoman).

Pada penerapan PPKM Level 4 hingga 2 Agustus 2021 kemarin diakuinya mobilitas masyarakat turun cukup siginifikan. Namun demikian, tren penularan virus tetap cukup tinggi.

Pihaknya berencana optimalisasi rumah sakit dengan menambah jumlah tempat tidur di rumah sakit rujukan. Dimana untuk hal tersebut, akan dilakukan upaya konversi tempat tidur layanan umum menjadi kamar isolasi bagi pasien Covid-19.

“Untuk peningkatan tempat tidur di RSUD tahapan kami baru 23 persen, sementara untuk konversi layanan umum dibuat ruang isolasi telah mencapai 45 persen,” ujar Fajar kepada wartawan, Selasa (3/8).

Kemudian untuk penanganan pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri, saat ini gugus tugas bersama pihak terkait tengah mengoptimalkan Rusunawa Giripeni sebagai gedung isolasi terpusat (isoter).

Diketahui, gedung lima lantai dengan kapasitas 96 kamat tersebut rencananya akan difungsikan sebagai lokasi penanganan pasien Covid-19 dengan gejala ringan hingga sedang.

Fajar menyebut, pendataan rujukan pasien isoter di rusun tersebut adalah hal yang harus diperhatikan. Sehingga harapannya masyarakat yang bisa masuk ke rusun tersebut adalah pasien yang benar-benar membutuhkan perawatan. Ia juga meminta agar perihal biaya operasional gedung isoter harus diperkirakan dengan baik

“Hal itu, agar tidak mengalami kekurangan biaya apabila kasus isoter terus meningkat,” ungkap Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulonprogo, Fajar Gegana.

Sementara itu, Ketua Satgas Isolasi Terpusat Rusun Giripeni, Letkol Inf Yefta Sangkakala mengatakan bahwa kesiapan lokasi isoter untuk saat ini sudah mencapai 80 persen. Kesiapan tersebut sudah mencakup dari aspek sarana prasarana hingga petugas kesehatan.

Untuk pelaksanaan di rusun tersebut, Yefta mengaku pihaknya bakal berkoordinasi dengan instansi terkait. Seperti Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Dinas Pekerjaan Umum.

“Dari hasil koordinasi, kesiapan Rusun Giripeni sampai saat ini sudah mencapai angka 80 persen,” ujar Yefta yang juga menjabat sebagai Komandan Kodim 0731 Kulonprogo ini. (inu/sky)

Kulonprogo