
DIJAMIN AMAN: Petugas Angkasa Pura I menyiapkan maket simulasi penanganan ancaman kejahatan dan gangguan penerbangan di Yogyakarta International Airport, Sabtu (20/4). (HENDRI UTOMO/RADAR JOGJA)
KULONPROGO – Pada kesempatan yang sama Pandu memaparkan sistem keamanan bandara terkait potensi ancaman kejahatan maupun gangguan penerbangan. Semua jenis ancaman dan gangguan di YIA akan ditangkal dengan tactical floor game (TFG).
Simulasi TFG yang digelar Sabtu lalu melibatkan semua unsur yang tergabung dalam airport security committee (ASC). Di antaranya: TNI Angkatan Udara, polisi, satuan pengaman internal penerbangan bandara (aviation security), tim SAR, dan perwakilan maskapai.
TFG merupakan prosedur wajib bagi semua bandara, termasuk YIA. Ini merujuk International Civil Aviation Organitation di Annex 2019 tantang Security.
Kegiatan simulasi TFG berlangsung sehari. Dalam simulasi ini seluruh fungsi ASC digambarkan detail. Tentang siapa berbuat apa. Dalam penanganan kejahatan di bandara setiap anggota komite harus saling mendukung. Semua itu demi memberikan jaminan rasa aman dan nyaman semua pemakai jasa bandara.
Dikatakan, ancaman keamanan penerbangan terus berkembang dari waktu ke waktu. Mulai ancaman bom, terorisme, perusakan fasilitas dan instalasi, hingga pembajakan pesawat. Meski tersedia fasilitas screening, check point, hingga body scanner, kerja sama antarinstansi tetap diperlukan.
Karena itu, Pandu mengimbau calon penumpang pesawat tidak risih oleh sikap kewaspadaan petugas bandara. Terutama saat proses screening. “Jangan coba-coba melanggar hukum di area bandara,” ingatnya.
Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi menambahkan, simulasi TFG diperlukan untuk memastikan aspek keselamatan, kemanan, dan kenyamanan sebelum operasional YIA. Itu mengingat trafik penerbangan YIA cukup tinggi untuk wilayah Jawa Tengah dan DIJ.
“Rangkaian simulasi menguji semua aspek. Baik internal bandara sampai moda transportasi penunjang,” jelasnya. (tom/yog/by)