KULONPROGO – Musim ikan bawal putih dan lobster menguntungkan nelayan. Apalagi mendekati perayaan tahun baru Tiongkok, Imlek. Namun kondisinya tidak sesuai harapan. Ombak tinggi dan angin kencang memaksa nelayan tidak melaut.

“Kami sudah 10 hari tidak melaut. Rencananya, minggu depan kalau cuaca bersahabat melaut kembali,” kata nelayan Pantai Congot, Temon, Sukaca (24/1).
Perahu nelayan tidak mampu menembus alun (pucuk gelombang). Menunggu cuaca bersahabat. Nelayan memilih menjala ikan di sungai. Yang lain memerbaiki jaring atau mesin.

“Saya mengumpulkan sampah plastik. Kadang ada pengepul yang datang ke sini. Lumayan untuk penghasilan,” jelas Sukaca.

Nelayan lain, Suroto mengatakan, sampah di pantai menganggu pendaratan perahu. “Sering menghambat baling-baling perahu. Di Congot banyak lebeng dekat muara Sungai Bogowonto. Sampah kiriman dari hulu,” kata Suroto.

Nelayan khawatir jika cuaca buruk berlanjut, mereka akan lebih lama menganggur. Kesulitan menafkahi keluarga. “Harga ikan saat ini bagus. Tapi kami tidak bisa melaut,” keluh Suroto.

Menjelang Imlek, harga jual bawal putih sangat baik. Kualitas A harganya mencapai Rp 400 ribu per kilogram. “Satu kilogram isinya dua ekor bawal putih,” kata Suroto. (tom/iwa/fn)

Kulonprogo