RADARJOGJA.CO.ID – KULONPROGO – Wahana Tri Tunggal (WTT) masih menunggu jadwal pengukuran dan penilaian ulang tanah mereka yang tergusur New Yogyakarta International Airport (NYIA). Pemkab Kulonprogo masih berupaya melakukan pendekatan terhadap sebagian warga yang masih menolak pembangunan bandara.
“Pendekatan dilakukan jika ada warga WTT yang berubah pikiran dan bisa sekalian diikutkan dalam pengukuran serta penilaian ulang. WTT tetap memberi kebebasan kepada masing-masing warga dalam menentukan sikap terkait megaproyek tersebut,” kata Ketua WTT Martono.
Dikatakan, belum ada info kapan pengukuran ulang dilakukan. WTT juga masih menunggu hasil rapat pihak-pihak terkait. Adapun sasaran pengukuran dan penilaian ulang terutama adalah rumah, tanaman, dan sarana pendukung lainnya (SPL). Hasilnya kemudian dibawa ke pemerintah Pusat.
“Untuk pengukuran kali ini tidak akan ada lagi data susulan lain jika berkas sudah dikirim,” katanya.
Martono meminta Pemkab Kulonprogo bisa segera mengabarkan kepastian jadwal pengukuran ulang. Pihaknya tidak ingin ada masalah baru lagi saat warga terdampak yang mengikuti program relokasi juga harus segera pindah setelah pembangunan rumah baru mereka selesai.
“Jika WTT tidak ikut pindah karena urusan yang belum beres, mereka akan merasa tidak nyaman karena kondisi lingkungan yang sudah sepi. Harus dibuktikan kalau keberadaan bandara itu untuk menyejahterakan, bukan menyengsarakan rakyat,” kata Martono.
Sebelumnya, Bupati Hasto Wardoyo mengatakan warga kooperatif menghadapi tim yang datang untuk melakukan pengukuran. Hal itu mengingatkan sebelumnya tim malah mendapatkan penolakan karena kurangnya komunikasi dan koordinasi.
“Jadi kalau saya ke menteri untuk diskresi, datanya harus jelas berapa bidang. Bagaimana kepemilikan dan asetnya. Itu juga untuk kepentingan proses legal formal selanjutnya. Untuk warga yang masih menolak kami (pemkab) belum menyerah untuk melakukan pendekatan, jika saja berubah pikiran setelah melihat proses pengukuran dan penilaian ulang,” kata Hasto. (tom/iwa/ong)