RADARJOGJA.CO.ID Penjabat Bupati Kulonprogo Budi Antono meminta proses pengurukan lahan calon relokasi warga terdampak New Yogyakarta International Airport (NYIA) diselesaikan secepatnya. Peletakan batu pertama ditargetkan 15 Maret 2017.

“Tanggal 15 Maret 2017 saya minta pengurukan dan penataan lahan rampung. Peletakan batu pertama harus segera dilakukan, pembangunan relokasi harus segera dimulai,” kata Budi saat meninjau lahan relokasi di Desa Kebonrejo, Kecamatan Temon, kemarin.

Budi menegaskan, diharapkan tidak terjadi perebutan lokasi rumah. “Saya minta membagi petak rumah di area relokasi harus jelas. Baik dari nomor rumah dan nama warga yang akan menempati,” kata Budi.

Budi didampingi Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman, Kepala Dinas Kesehatan, Perangkat Kecamatan dan Desa. Mereka memantau pengurukan lahan di Desa Janten oleh kontraktor menggunakan alat berat.

Warga yang akan relokasi di dekat MTSN Janten di lahan seluas dua hektar tersebut sebanyak 54 KK. Sedangkan relokasi di Desa Kebon Rejo (belakang kantor Balai Desa Kebon Rejo atau dekat SMAN 1 Temon) dengan luas lahan 1 hektare akan ditempati 23 KK.

Budi mengatakan Puskesmas Temon II sementara dipertahankan untuk melayani warga. Menunggu gedung Puskesmas pengganti di Desa Palihan. “Saya minta Detail Enginering Design (DED) segera dicek, agar pembangnan segera dilaksanakan,” kata Budi.

Kepala Dinas Kesehatan Bambang Haryatno mengatakan masyarakat masih bisa mengakses layanan kesehatan di Puskesmas Temon II. “Seperti arahan pak bupati bersama dinas terkait untuk mengecek DED-nya, karena tergusur pembangunan Puskesmas Temon II memang harus segera dilakukan,” kata Bambang. (tom/iwa/mar)

Kulonprogo