HENDRI UTOMO/RADAR JOGJA
SEMANGAT: Pelaku usaha UMKM mengikuti workshop pelatihan pemasaran produk melalui internet dari Dinas Koperasi dan UMKM Kulonprogo dan Sekolah Vokasi Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM).
KULONPROGO- Mengandeng Se-kolah Vokasi Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM), Dinas Koperasi dan UMKM Kulonprogo memberi pelatihan proses pemasaran produk secara online kepada para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) kemarin (27/8).Pelatihan yang diikuti 30 peserta itu dinilai penting untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Dosen Sekolah Vokasi Diploma Eko-nomika dan Bisnis UGM Bahroel Fauzi Rosidi mengatakan, pelatihan pema-saran online sangat penting untuk mengangkat daya saing dan nilai jual produk UMKM. Sebab, saat ini UMKM di Kulonprogo masih sangat minim memanfaatkan teknologi informasi untuk pemasaran-nya. “Rata-rata pemasaran produk masih menggunakan cara konven-sional,” ujarnya.
Bahrul Fauzi menjelaskan, UMKM perlu didampingi dan didorong dalam pemanfaatan teknologi informasi. Sehingga produk mereka bisa diakses jutaan orang. Menurutnya, untuk pemasaran secara online, tetap ada teknisnya. Sehingga, produk terpasar-kan secara efektif dan tepat. “Facebook di Indonesia usernya 50 juta. Jika mampu memanfaatkan 0,05 persen saja, itu sudah sangat prospektif,” jelasnya.
Menurut Bahrul, pemanfaatan internet untuk pemasaran sangat signifikan pengaruhnya. Alasannya, permintaan produk UMKM di Kulonprogo masih sangat tergantung pola ekonomi di daerah setempat. Sehingga produk terjual secara musiman. Lewat pema-saran online permintaan produk bisa konsisten, karena jangkauan pasar lebih luas bahkan menjangkau luar daerah dan luar negeri.Siti Rupingah pelaku usaha UMKM dari KWT Sari Jampi Salah mengung-kapkan, pelatihan pemasaran produk melalui internet sangat penting baginya. “Kelompok kami sebenarnya juga telah memanfaatkan pemasaran online namun belum maksimal,” ungkapnya.
Peserta lain, pengusaha sirup Herbal menambahkan, selama ini kelompok-nya juga sudah menggunakan internet untuk mendongkrak pemasaran. Namun, hingga saat ini tetap belum maksimal. Sehingga pemasaran pro-duk secara konvensional dinilai lebih efektif.Namun dia menyadari, pemasaran via online jauh lebih lebih luas jang-kauannya. “Pelatihan ini tentu mem-beri banyak manfaat serta pengalaman bagaimana kami dalam mengelola pemasaran lewat internet,” tambahnya. (tom/din/ong)

Kulonprogo