RADAR JOGJA – Sekprov Pemprov DIJ Kadarmanta Baskara Aji memastikan kesehatan para atlet Jogjakarta yang berlaga di ajang PON XX Papua terjamin. Termasuk pengecekan kesehatan antisipasi Covid-19 dan Malaria. Pihaknya juga telah menyedikan dua lokasi isolasi terpadu (isoter) bagi para atlet.

Penyedian isoter sebagai fasilitas karantina bagi atlet maupun pelatih yang baru pulang ke Jogjakarrta. Kebijakan ini merupakan wujud dari terbitnya Surat Edaran dari BNPB. Menyebutkan bahwa seluruh atlet yang pulang ke daerah wajib karantina selama 5 hari terlebih dahulu. Terlebih jik terkonfirmasi positif Covid-19.

“Bagi atlet yang pulang ke Jogjakarta wajib melalui karantina terlebih dahulu. Sudah kami siapkan dua lokasi isoter,” jelasnya ditemui di Kompleks Kantor Kepatihan pemprov DIJ, Rabu (13/10).

Dua lokasi isoter memanfaatkan fasilitas milik pemerintah. Pertama adalah fasilitas milik Dinas Sosial DIJ. Lokasi isote kedua adalah bangunan milik Balai Besar Serayu Opak (BBWSO).

Tak hanya sebagai lokasi karantina, lokasi ini juga menyediakan fasilitas tes swab PCR. selain itu adapula pemeriksaan malaria bagi atlet dan official yang bertugas. Ini sebagai antisipasi sepulangnya dari Papua.

“Untuk saat ini masih isoter milik Dinsos yang diaktifkan. Tapi yang BBWSO siap sewaktu-waktu kalau tidak cukup. Info sementara kedatangannya 15 Oktober besok,” katanya.

Pemeriksaan malaria merupakan paket dalam karantina atlet dan official. Aji menuturkan angka Malaria di Papua tergolong tinggi. Pemeriksaan kesehatan, lanjutnya, bertujuan mengantisipasi penularaan saat pulang ke Jogjakarta.

Hasil pemeriksaan sementara, ada 1 atlet terpapar Malaria. Atlet ini berasal dari Bantul dan telah pulang sejak beberapa waktu lalu. Penanganan langsung diberikan obat sebagai upaya penyembuhan.

“Ada satu positif malaria, dia atlet dari Bantul. Penanganannya ya langsung kasih obat. Tidak sampai karantina,” ujarnya. (dwi)

Kesehatan