RADAR JOGJA- Para pakar mengungkapkan akibat pandemi Covid-19, angka stunting bakal mengalami kenaikan dari 27 persen ke 32 persen. Ini dipicu munculnya kemiskinan baru dan tidak mampunya keluarga miskin mengkonsumsi makanan yang layak dan gizi seimbang.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo mengungkapkan hal itu usai meresmikan Program Bayi Hebat di Dusun Bekelan, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul.
Hasto menjelaskan saat ini tercatat ada lima juta ibu hamil yang memerlukan pendampingan agar anak dalam kandungan sampai seribu hari terjaga kesehatan dan asupan gizinya.
Program pendampingan diutamakan untuk keluarga miskin yang kesulitan mengakses makan bergizi. Mantan Bupati Kulon Progo itu minta supaya masyarakat juga menyadari pentingnya Keluarga Berencana (KB).
Dua anak sudah ideal sehingga keluarga bisa lebih memperhatikan perkembangan anak-anak. Ia pun mengingatkan jarak kelahiran anak yang satu dan lainnya minimal tiga tahun.
”Jarak kelahiran yang terlalu dekat bisa mengakibatkan stunting karena ibu akan lebih konsentrasi ke kandungan dan bayinya. Bahkan jarak yang terlalu dekat juga bisa menimbulkan persoalan lain yang dapat mengganggu perkembangan anak,”tegasnya.
Untuk memerangi stunting, lanjut Hasto dimulai sejak 56 hari pertama kehamilan dimana organ tubuh terbentuk secara keseluruhan. Kemudian bisa diperbaiki atau dikoreksi hingga 1000 HPK seorang anak atau hingga usia 2 tahun.
Mereka yang menderita stunting, memiliki ciri berbadan pendek,daya pikirnya rendah dan setelah tua diatas usia 45 akan mengalami kegemuk yang setral atau obesitas.
Biasanya di bagian perut sehingga mudah terkena penyakit sroke, jantung, kencing manis, osteoporosi, dan penyakit lainya.
“Penderita stunting ini rentan terhadap serangan berbagai penyakit. Untuk itulah, kita semua harus bersama-sama mencegah stunting pada anak cucu kita, karena selain rentan peyakit, penderita stunting akan menjadi penduduk yang tidak produktif,”tuturnya.
Diantara langkah yang bisa diambil, khusunya calon ibu untuk mempersiapkan kehamilan. Adalah bagaimana asupan gizi seimbang terpenuhi, cukup asam folat, vitamin D, vitamin C dan tidak mengalami anemia. “Maka menjelang menikah, seorang calon pengantin harus memeriksakan kesehatanya. Ketika ada anemia, harus mengkonsumsi pil penambah darah paling tidak 90 hari.
Jadi , kalau yang ingin hamil, harus ada perencanaan dan persiapan agar anaknya tumbuh sehat. Kalau asam folat ini juga penting, karena jika kekurangan asam folat, plasenta menjadi tipis dan lebar. Akibatnya makanan untuk bayi dari ibu tidak maksimal terserap.
Selain itu, jarak minimal kehamilan tidak kurang dari 3 tahun, karena jika terlalu rapat selain ancaman stunting, anak juga akan bisa menderita autisme,”jelasnya.
District Governor Rotary Indonesia 3410, Roziana Wiguna menuturkan stunting yang merupakan salah satu gangguan tumbuh kembang yang terjadi pada anak akibat kurangnya azupan gizi merupakan salah satu masalah gizi utama yang dihadapi Indonesia.
Menurut jurnal yang diterbitkan oleh WHO di tahun 2019, Indonesia sendiri menduduki urutan keempat dengan angka stunting tertinggi di dunia. Menanggapi hal tersebut, Rotary Indonesia dengan Gerakan Ayo Cegah Stuntingnya bertekad untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat akan bahayanya kekurangan gizi pada anak.
“Kami berharap dengan adanya Gerakan Ayo Cegah Stunting ini, masyarakat Indonesia dapat lebih memahami dan mampu mendeteksi secara dini perkembangan gizi anaknya masing-masing serta menerapkan perilaku hidup bersih sehat dengan gizi seimbang,” katanya.
Sekda Bantul, Helmi Jamhari mengatakan untuk tahun 2022 APBD Bantul mengalokasikan anggaran Rp 50 juta tiap pedukuhan.
Dana dialokasikan untuk pemberdayaan berbasis masyarakat termasuk
Posyandu,juga PAUD dan infrastruktur. “Tentunya juga penambahan gizi bagi bayi dan balita,”katanya.
Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting BKKBN Perwakilan DIJ, Yuni Hastutiningsih menjelaskan program tersebut merupakan upaya pencegahan stuting dengan memberi perhatian dan pendampingan khusus bagi keluarga tidak mampu sampai seribu hari usia anak. “Programnya diawali di Dusun Bekelan dan akan terus merembet ke daerah lain,”katanya. (sky)