RADAR JOGJA – Pariwisata Jogja siap menghadapi kunjungan wisatawan saat libur sekolah Juni mendatang. Mulai dari peningkatan kualitas objek wisata (obwis) hingga daya tampung wisata.

“Jangan sampai kemudian kita hanya mengejar jumlah wisatawan tetapi wisatawan sendiri tidak aman dan nyaman berada di destinasi wisata,” ujar Penjabat (Pj) Wali Kota Jogja Singgih Raharjo kemarin (24/5).

Ia mendorong peningkatan kualitas pariwisata Jogja. Selain daya tampung, daya dukung juga perlu ditingkatkan. Di antaranya atraksi wisata yang unik dan menarik, sehingga wisata tidak sebatas berkunjung dan memotret. Harus ada kenangan yang membekas dalam ingatan. “Produk wisata harus ditingkatkan agar spending-nya lebih,” ujarnya.

Apabila lenght of stay atau lama kunjungan bertambah, dipastikan pendapatan bisa meningkat. Berbeda dengan pola yang kapasitas banyak namun hanya berkunjung sebentar. Perputaran uangnya berbeda.
“Jadi kalau wisatawannya tidak terlalu banyak tapi spending-nya justru menjadi meningkat, saya kira kok lebih enak manajemen. Baik itu wisatawannya maupun aktivitas lain,” jelas mantan kadinas Pariwisata DIJ ini.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Jogja Wahyu Hendratmoko mengatakan pentingnya pendampingan kampung wisata. Tujuannya sebagai upaya peningkatan kualitas pariwisata di Jogja. “Pada triwulan pertama lalu, kegiatan pendampingan difokuskan kepada 23 kampung wisata,” ujarnya.
Sementara pada triwulan kedua, pendampingan daya tarik wisata akan melibatkan 60 objek daya tarik wisata (ODTW) di Jogja. Terdiri atas 23 kampung wisata dan 37 daya tarik wisata.

Menurutnya pendampingan harus bisa melahirkan inovasi pariwisata. Hal ini untuk menghadapi kompetisi wisata, termasuk peluang yang ada di dalamnya. (lan/laz)

Jogja Utama