RADAR JOGJA – Relokasi Teras Malioboro (TM) 2 semakin menunjukkan kesiapan. Dua bidang lahan untuk tempat relokasi bakal dibebaskan Dinas Koperasi dan UKM DIJ tahun ini. Keduanya berada di kawasan TM 1 dan Ketandan.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM DIJ Srie Nurkyatsiwi mengatakan, kedua bidang itu seluas 5.000 meter persegi. Lahan di kawasan TM 1 sekitar 2.000 meter, dan sisanya berada di kawasan Ketandan.

“Adanya kita baru lahan yang dijual tahun 2022-2023 ini, tapi kan nggak mungkin bisa bangun sekarang. Perlu tahapan ada DED, perlu perencanaan. Dari sisi waktu kan nggak mungkin satu tahun,” katanya kemarin (24/5).
Siwi menjelaskan, pembangunan gedung permanen TM 2 perlu tahapan.

Tahun ini dijadwalkan untuk penyiapan lahan dan penyusunan detail engineering design (DED). Penyusunan DED untuk bangunan di kawasan TM 1 sudah selesai. Tinggal menyusul penyusunan DED di kawasan Ketandan.
“Sudah, kita sudah mendesain. Yang di Ketandan sudah selesai proposal tapi baru dibeli (lahannya) tahun ini. Jadi (DED) baru disusun tahun ini juga,” ujarnya.

Penyusunan DED ditargetkan selesai dalam jangka waktu tiga bulan. Namun penyusunan DED untuk pembangunan TM 2 di Ketandan menunggu proses pembebasan selesai.

“Baru selesai clear ya baru kita susun DED-nya. Karena tahapnya ada appraisal, pembelian lahan, DED baru dibangun,” jelasnya seraya menyebut anggaran pembebasan lahan senilai Rp 50 miliar untuk di Ketandan.
Selanjutnya untuk bedol desa TM 2 atau relokasi sebanyak 1.041 pedagang, ditargetkan akhir 2024 atau awal 2025. “Karena tahun ini kita lakukan persiapan lahannya, 2024 kita bangun pastinya dengan pernak pernik lainnya sesuai kebutuhan tenant. 2024-2025 harapannya juga bisa berbenah di sana untuk pindah,” tambahnya. (wia/laz)

Jogja Utama