RADAR JOGJA – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Jogja melaksanakan program jemput bola untuk perekaman identitas pada remaja berusia 16 tahun. Program ini sekaligus dalam upayanya turut menyukseskan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.Kepala Disdukcapil Kota Jogja Septi Sri Rejeki mengatakan, dinasnya aktif melaksanakan program ini.
Termasuk saat Ramadan. “Kami tetap lakukan penjemputan bola,” sebutnya.
Septi menyebut, usaha ini turut mendukung pelaksanaan Pemilu 2024. Namun kegiatan itu rutin dilakukan oleh dinasnya. “Jadi minimal umur 16 tahun bisa kami rekam,” paparnya.
Sinergi perekama dilakukan bersama sekolah-sekolah di lingkungan Kota Pelajar. Utamanya pada tingkat SMA/SMK sederajat. “Nanti dicetak saat usia warga masyarakat 17 tahun. Sehingga bisa diperhitungkan, oh anak ini nanti memilih. Jadi pemilih pemula besok 17 tahun pada saat Pemilu. Bisa prediksi,” jabarnya.
Septi mengungkap, pihaknya merupakan penyedia data. Selanjutnya data tersebut dikirimkan ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). “Komisi Pemilihan Umum (KPU) sinerginya ke Kemendagri untuk itu (penambahan pemilih pemula, Red), karena pasti akan ada penambahan,” ujarnya.
Ketua KPU Kota Jogja Hidayat Widodo menyebut, Pemilu 2024 sudah masuk tahap pemutakhiran data pemilih coklit. Pihaknya sudah melantik 1.836 petugas pantarlih untuk turun ke lapangan. “Kami kula nuwun pada pihak pemangku wilayah kemantren dan lurah, untuk bisa diterima di wilayah masing-masing mencocokan, data yang dipunya untuk update kondisi real di masyarakat,” ujarnya.
Hidayat juga tak menginginkan, ada data pemilih yang tercecer. Semisal difabel yang akhirnya tidak dapat menggunakan hak pilihnya. Atau justru warga yang sudah meninggal dunia, masih masuk DPT. “Kami yang penting untuk dikawal bersama dengan Bawaslu Kota Jogja. Sehingga kolaborasi diharap bisa memaksimalkan data pemilih di Pemilu 2024,” ujarnya. (fat/din)