RADAR JOGJA – Gubernur Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ) Hamengku Buwono X mewanti-wanti para bupati dan wali kota berhati-hati dalam membuat kebijakan. Terutama berkaitan dengan pengendalian inflasi agar tidak merugikan petani.”Jangan pas petani panen raya lalu kita menggencarkan operasi pasar. Kalau seperti itu sama saja membuat petani menjadi rugi dan timbul kasus kemiskinan baru,” ujarnya saat memimpin High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIJ, belum lama ini.

Apalagi menjelang bulan puasa Ramadan, HB X memprediksi terjadi inflasi. Namun menurutnya asalkan dalam batas wajar, inflasi yang naik turun justru memperlihatkan kondisi ekonomi DIJ sehat. Menjelang puasa dan hari raya Idul Fitri, yang terpenting harga stabil, barang tersedia, pasokan aman, dan daya beli masyarakat juga bisa terpenuhi.

Pemprov DIJ juga berupaya mengubah strategi pengendalian inflasi. Yakni tidak sebatas memantau pasar induk saja. Namun juga pengendalian inflasi di level pasar pada tingkat kalurahan.”Jangan lagi misalnya untuk jual beras murah hanya di pasar besar. Ya nanti dibeli pedagang juga gitu loh. Jadi akhirnya nggak ada artinya gitu karena bukan dibeli masyarakat langsung. Kalau di pasar kecil beda lagi, pasti lebih tepat sasaran,” jelasnya.

Berdasarkan rilis BPS, kondisi inflasi DIJ pada Februari tercatat 0,27 persen (month to month). Sedangkan capaian inflasi tahunananya mencapai 6,28 persen (year to year). Angka ini harus ditekan agar tidak meningkatkan angka kemiskinan di DIJ yang disebabkan menurunnya daya beli masyarakat.

Sementara itu, beberapa kebutuhan pokok di Jogjakarta mulai merangkak naik jelang Ramadan. Berdasarkan pantauan di pasar tradisional, beberapa komoditas mengalami kenaikan cukup tinggi mulai telur dan cabai rawit.
Salah satu pedagang di Pasar Kotagede Jogja, Nur menyebut cabai rawit harganya Rp70 ribu per kilogram. Naik dari harga biasanya Rp50 ribu per kilogram. Harga cabai merah justru turun dari biasanya Rp 40 ribu per kilogram menjadi Rp 35 ribu per kilogram.

Sementara itu, harga bawang putih juga mengalami kenaikan dari Rp 25 ribu per kilogram menjadi Rp 32 ribu per kilogram. Harga bawang merah naik dari Rp 28 ribu per kilogram menjadi Rp30 ribu per kilogram.”Telur juga naik biasanya Rp27 ribu per kilogram, jadi Rp30 ribu per kilogram. Stok minyakkita masih ada, kalau minyak yang lainnya sekitar Rp18 hingga Rp20 ribu liter,” ujarnya. (lan/din)

Jogja Utama