RADAR JOGJA – Pembangunan jalur jalan lingkar selatan (JJLS) di DIJ terus berprogres. Ditargetkan rampung pada 2025 mendatang, jalur ini diharapkan membuka perekonomian DIJ bagian selatan. Wajah Jogja pun dialihkan ke selatan.

Asisten Pelaksana Satker Pelaksana Jalan Nasional (PJN) DIJ Wahyu Widyantoro mengatakan, JJLS di wilayah Gunungkidul sudah terlaksana beberapa paket pekerjaan. “Kondisi saat ini untuk daerah Gunungkidul sudah terlaksana beberapa paket, menyisakan satu paket yang on going. Insya Allah akhir tahun sudah selesai,” ujarnya kemarin (19/3).

JJLS masih menyisakan Jembatan Srandakan III yang menghubungkan Kabupaten Bantul dan Kulonprogo. Saat ini sedang proses penyusunan detail engineering design (DED). Menurutnya, ada permintaan khusus dari Gubernur DIJ Hamengku Buwono X tentang desain jembatan yang harus mengedepankan kearifan lokal.

“Kami berusaha semaksimal mungkin, termasuk mendatangkan pohon-pohon lokal. Kemarin sudah kami komunikasikan dan akomodasi semua. Beberapa masukan sudah kami masukkan,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan (Bappeda) DIJ Beny Suharsono mengatakan, pembangunan JJLS adalah salah satu upaya mendukung pembangunan kawasan selatan DIJ. “Ada JJLS yang membuka akses ekonomi dan wisata. Kami kembangkan semua di selatan, tinggal disusun master plan pembangunan di wilayah selatan. Nanti dibuat jejaring,” jelasnya.

Melalui JJLS maka daerah tertinggal dan rentan miskin di DIJ dapat disasar. Dengan demikian diharapkan kesejahteraan warga pun meningkat.

JJLS menghubungkan kawasan strategis seperti bandara, pelabuhan, dan kawasan wisata pantai selatan di DIJ. Dengan begitu diharapkan ekonomi di bagian selatan tumbuh. “Jadi perekonomian DIJ akan diarahkan ke selatan untuk bisa tumbuh,” tandasnya. (lan/laz)

Jogja Utama