RADAR JOGJA – Berdasarkan data Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Gunung Merapi terus menunjukkan aktivitasnya. Hingga pukul 18.00 kemarin (15/3), terjadi tiga kali awan panas guguran (APG) dengan jarak luncur 1.000 meter sampai 1.300 meter ke arah barat daya, mengarah ke Sungai Bebeng dan Krasak.

APG terjadi pukul 05.42, dengan amplitudo 63 mm dan durasi 120 detik. Pada pukul 10.36, APG amplitudonya 65 mm dan durasi 133 detik. Dan terakhir, APG terjadi pukul 17.14.

Erupsi kemarin, menyebabkan sejumlah wilayah Sleman di kawasan rawan bencana (KRB) III diguyur abu vulkanik tipis. Hal ini terasa di Kaliurang Barat, Hargobinangun, Kapanewon Pakem, hingga wilayah KRB III di Turi.
Suharyanto, warga Dusun Kaliurang Barat, Hargobinangun, Pakem mengatakan, hujan abu tipis juga mengguyur kawasan Kaliurang Timur dan objek wisata. “(Tahu, Red) saat saya sampai rumah setelah menjemput anak sekolah. Ini mobil saya kena abunya,” ungkapnya saat ditemui.

Meski begitu, hujan abu tidak menggangu aktivitas warga di Kaliurang. Pantauan Radar Jogja, objek wisata di Kaliurang tampak sepi. Hanya beberapa wisatawan yang datang ke Tlogo Putri untuk sekadar nongkrong. Selain itu, hanya tampak seorang sopir jip wisata yang sedang mencuci armadanya karena terkena abu.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman Makwan mengatakan, selama aktivitas Gunung Merapi meningkat, potensi hujan abu masih bisa terjadi di Kabupaten Sleman. Meskipun erupsi Merapi mengarah ke Magelang.

Sebagai upaya mitigasi kebencanaan, Pemerintah Kabupaten Sleman menyalurkan bantuan masker sebanyak 7.500 pcs di 15 padukuhan di KRB III, di tujuh kalurahan pada Selasa (14/3). “Sehingga apabila terjadi eskalasi bahaya abu vulkanik, sampai ke selatan ini kebutuhan masker harus segera. Maka dipastikan masing-masing padukuhan dikuatkan lagi pos di kalurahaan untuk persediaan masker,” beber Makwan.

Selain itu, jalur-jalur evakuasi terus dilakukan pemantauan. Seperti jalan rusak dan mengecek lampu penerangan jalan umum (LPJU). Kemudian beberapa titik jalur evakuasi sudah diperlebar. Seperti di jalur Ngandong-Tritis, dan di jalur Turgo yang masih berlangsung. “Ada laporan di Glagaharjo, ada segmen di Padukuhan Ngancar sampai Srunen itu sudah disampaikan agar ditambal,” kata Makwan.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sleman Arip Pramana menambahkan, ada beberapa jalur evakuasi yang sudah diidentifikasi kerusakannya dan sudah ditindaklanjuti. Antara lain di sekitaran Kemirikebo, Girikerto, Balerante. Terbaru, jalur Pangukrejo ke bawah di Kalurahan Umbulharjo pun sudah diperbaiki. “Kemudian ada juga satu-dua titik di Kalurahan Glagaharjo. Termasuk di Barak Pengungsian Pandanpuro maupun jalur evakuasi dari Panti Asih ke arah Tanen dan sebagainya,” urai Arip.

Sedangkan penerangan di jalur evakuasi yang telah diganti atau diperbaiki, ada tiga titik di Padukuhan Pangukrejo, Umbulharjo. Dua titik di Padukuhan Kemirikebo, Balerente satu titik, dan Srunen dua titik. “Mudah-mudahan penerangan di jalur evakuasi hari ini clear semua,” harapnya.
Selain penerangan, Arip menyebut, dishub juga melakukan pembersihan pada papan petunjuk evakuasi. (aga/mel/eno)

Jogja Utama