
DIMULAI : Proyek tol Jogja-YIA dengan panjang ruas 38,75 km itu rencananya akan ada empat Interchange pintu keluar masuk tol, salah satunya di kawasan Gamping, Sleman - Elang Kharisma Dewangga/Radar Jogja
RADAR JOGJA – Konsultasi publik pengadaan tanah pembangunan jalan tol Solo-Jogja-Kulonprogo seksi Jogja-YIA Kulonprogo sudah dimulai sejak 28 Februari 2023. Rencananya berlangsung hingga 15 Maret 2023, menyasar Kabupaten Sleman dan Bantul.
Di Kabupaten Sleman ada empat kapanewon terdampak, meliputi Godean, Mlati, Gamping, dan Moyudan. Sedangkan di Kabupaten Bantul ada satu kapanewon terdampak yakni Sedayu.
Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIJ Krido Suprayitno mengatakan, konsultasi publik pembebasan lahan jalan tol Jogja-Kulonprogo ditargetkan rampung April 2023. “Target 2023 sekitar bulan April selesai karena kita juga harus menyelesaikan di Kabupaten Bantul dan Kulonprogo,” ujarnya di Kompleks Kepatihan Jogja, kemarin (2/3).
Krido menyebut pihaknya tengah mengalkulasi risiko dampak pembangunan jalan tol karena jumlah warga terdampak cukup banyak. Di sisi lain, proses kelengkapan pemberkasan harus diantisiapi sejak awal. Guna mempercepat serangkaian proses pembebasan lahan.
“Jangan sampai terjadi kekurangan pemberkasan. Kalau sampai terjadi, menyebabkan kendala saat disampaikan untuk tim pengadaan tanah,” katanya.
Di sisi lain, pembiayaan pengadaan lahan tol Jogja-Solo hingga saat ini sudah mencapai Rp 5,902 triliun. Dana yang dikucurkan ini terus bertambah dengan dukungan Kementerian Keuangan melalui penyertaan modal negara dari APBN ke BUMN sebesar Rp1,401 triliun kepada PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat inspeksi ke proyek jalan tol ruas Solo-Jogja-YIA Kulonprogo belum lama ini mengatakan, penyertaan modal negara sesuai instruksi Presiden Joko Widodo. Difokuskan pada penyelesaian proyek strategis nasional (PSN).
“Saat ini kemajuan karena adanya proyek PSN semakin terlihat, baik yang telah dirasakan secara langsung pada masyarakat yang menerima uang ganti untung maupun dari sisi dampak PSN itu terhadap kegiatan perekonomian yang lebih besar,” jelasnya.
Proyek jalan tol Jogja-Solo disebut sebagai PSN super prioritas, karena jalan tol ini akan menyambungkan kawasan segitiga Joglosemar (Jogja, Solo, dan Semarang). Dampaknya pada peningkatan perekonomian DIJ dan Jawa Tengah.
Kemudahan jalur darat di kawasan segitiga Joglosemar ini diharapkan menyedot kapal-kapal pesiar dan turis asing untuk datang. Mereka diharapkan berwisata ke Magelang, Jogjakarta, Solo, dan Semarang dengan mudah karena telah terkoneksi.
Selama ini kapal pesiar yang berlabuh di Tanjung Emas Semarang mayoritas tidak menepi. Mereka hanya menginap di kapal pesiar, sehingga dampak pada perekonomian di daratan sangat kecil. (lan/laz)