RADAR JOGJA – Institut Francais Indonesia (IFI) Jogjakarta menggelar rangkaian kolaborasi dengan program studi Desain Komunikasi Visual (DKV) Institut Seni Indonesia (ISI) Jogjakarta. Menghadirkan komikus asal Prancis Emmanuel Lemaire.

Emmanuel telah menyelesaikan dan menerbitkan komik Ma Voisine Est Indonesienne. Komik ini juga diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan judul Tetanggaku Orang Indonesia. Komik tersebut lahir dari cerita asli Emmanuel yang memiliki tetangga orang Indonesia di Prancis. Menurutnya cerita tersebut menarik untuk diceritakan lebih lanjut ke dalam medium komik.

Pada sesi diskusi, Emmanuel mengaku kagum dengan hasil karya para peserta workshop. Disebutnya, karya peserta memiliki taste dan kualitas yang bagus. “Jadi harusnya mereka mulai berani untuk melakukan ekspansi karya mereka ke market yang lebih luas,” ungkapnya melalui penerjemah bahasa dari IFI Jogjakarta, Inta Fitriya kemarin (14/2).

Emmanuel pun berharap, ke depan dia bisa berkolaborasi dengan para komikus Indonesia. Sebab komikus Indonesia dinilai memiliki karya yang bagus dan berkualitas. Terlebih Indonesia yang memiliki kultur yang sangat kaya dan beragam. “Saya sangat terbuka untuk kemungkinan berkolaborasi dengan mereka atau mengangkat soal Indonesia lagi di komik saya berikutnya,” ucapnya.

Kaprodi DKV ISI Jogjakarta Daru Tunggul Aji menyebut, kolaborasi yang terjadi adalah inisiasi dari IFI Jogjakarta akhir tahun lalu. “Peserta workshop kami membatasi hanya 30, agar kami bisa mengakomodir secara maksimal” jelasnya.
Kolaborasi antara IFI Jogjakarta dengan DKV ISI Jogjakarta ini dimulai dari agenda workshop dan pembuatan komik pada 10 Februari. Setelah itu dilanjutkan dengan diskusi komik bersama Emmanuel Lemaire kemarin.

Imas Ajriana, salah satu peserta workshop mengaku senang bisa terlibat dalam sesi workshop hingga diskusi komik yang diselenggarakan. “Saya kan kebetulan memang kerjanya sebagai illustrator dan suka bikin komik juga,” ucapnya.
“Banyak insight baru yang saya dapatkan dari sesi diskusi ini,” sambungnya.

Pada sesi workshop dan pembuatan komik, peserta diberikan tema dan narasi. Kemudian mereka dibebaskan untuk membuat komik sesuai interpretasi peserta berjumlah enam kolom panel. Selanjutnya karya para peserta tersebut dipamerkan dalam pameran di gedung R.J Katamsi ISI Jogjakarta hingga 21 Februari. (cr1/eno)

Jogja Utama