RADAR JOGJA – Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Jogjakarta lakukan pemenuhan hak anak. Utamanya berkaitan dengan pendidikan. Hal ini dibuktikan dengan adanya dua anak binaan yang meneruskan ke perguruan tinggi.

Kasi Pembinaan LPKA Kelas II Jogjakarta Aris Yuliarto mengatakan, pemenuhan pendidikan anak binaan jadi perhatian utama lembaganya. Anak tetap dapat melanjutkan pendidikannya, selama tidak diberhentikan oleh sekolah. “Tetap kami lanjutkan dan dampingi. Kemudian saat ujian kami antar ke sekolah,” bebernya kepada Radar Jogja Selasa (7/2).

Aris memaparkan, petugas yang mengantar anak binaan ke sekolah tidak menggunakan seragam. Melainkan mengenakan batik. Agar teman-temannya tidak serta-merta tahu identitas anak binaan. “Dalam upaya ini, ada yang lulus kemudian melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Masuk ke Universitas Terbuka (UT). Malah bareng dengan petugas,” ungkapnya.

Anak binaan pun mendapat pendidikan agama. LPKA Kelas II Jogjakarta bekerja sama dengan Kementerian Agama (Kemenag) dalam pemenuhannya. Agar dapat menghadirkan pemuka agama secara rutin, empat kali seminggu untuk mendampingi anak binaan.

Terhitung, saat ini ada 22 anak binaan yang ada di LPKA Kelas II Jogjakarta. Tiap anak binaan memiliki jadwal khusus dalam kegiatan hariannya sejak bagun tidur sampai pukul 19.00. “Tidak buka tutup seperti penjara dewasa. Kesan di LPKA Jogjakarta sama sekali sudah tidak kentara sebagai penjara,” ujarnya.

Terpisah, Ketua KPAI Kota Jogja Sylvi Dewajani pun membeberkan, pihaknya membuat forum sistem peradilan pidana anak (SPPA) terpadu. Melalui sistem ini, disinergikan antara aparat penegak hukum (APH) dan organisasi perangkat daerah (OPD). “Ini luar biasa, dikepalai oleh Pak Sekda (Aman Yuriadijaya).

Sudah dikukuhkan juga. Sehingga sudah ready. Sekarang, yang menjadi anak berhadapan hukum (ABH), baik saksi, pelaku, maupun korban tetap terpenuhi haknya,” sebutnya.

Salah satu produk kebanggaan Sylvi adalah Polsek Ramah Anak. Program ini jadi yang pertama di Indonesia. Bahkan kini diadopsi oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DIJ. “Jogja memang selalu selangkah di depan,” tandasnya. (fat/eno)

Jogja Utama