RADAR JOGJA – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi pasca pandemi. Pengetatan kebersihan dan kelestarian hidup, menjadi fokus pengembangan pariwisata agar semakin menggeliat.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, sektor pariwisata mengalami perubahan pasca pandemi Covid19. Dulunya quantity basis, kini menjadi quality basis. Tumbuh kesadaran terhadap kebersihan, kesehatan, keamanan, dan kelestarian lingkungan menjadi isu penting bagi wisatawan.“Meski tantangan ke depan semakin kompleks,” kata Sandiaga dalam acara Breakfast Meeting yang diinisiasi oleh US-ABC sebagai mitra strategis ASEAN, di Marriot Hotel Jogjakarta, Sabtu (4/2).

Oleh sebab itu, Sandiaga merangkai pertemuan ASEAN Tourism Forum (ATF) untum dapat memberikan rekomendasi kebijakan. Membahas isu pariwisata ke dalam rencana pemulihan ekonomi setelah pandemi. “Dan sebagai sektor yang kuat dalam menghadapi tantangan global,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama hadir Amb Michael Walter Michalak selaku Senior Vice President and Regional Managing Director US-ABC. Dia mengaku senang dapat bertemu dengan berbagai pemangku kebijakan pariwisata di Asia Tenggara. “Demi menghidupkan kembali dan memperkuat industri pariwisata ke depan,” kata Michael.

Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf I Gusti Ayu Dewi Hendriyani menambahkan, ATF merupakan event pariwisata terbesar di kawasan ASEAN yang rutin digelar setiap tahun. Kehadiran ATF menjadi ruang kerja sama antara negara-negara anggota ASEAN untuk memromosikan wilayah ASEAN sebagai salah satu tujuan wisata.

Seremoni pembukaan ATF 2023 dihadiri oleh negara anggota ASEAN dan negara mitra seperti ASEAN Plus Three, India, Rusia, dan beberapa organisasi internasional lainnya. Hadir pula Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin.
Setibanya di Candi Prambanan para delegasi disambut 1.000 penari Dolalak. Tarian Dolalak yang berasal dari Purworejo, Jawa Tengah, ini merupakan wujud akulturasi antara budaya Jawa dan Belanda. Gerakan dalam tarian ini mengadopsi gerak dansa dan pencak silat Jawa. Yang diiringi sejumlah alat musik seperti jidhur, kendang, dan terbang.

Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo mengatakan, suguhan atraksi seni dan budaya dalam acara opening ceremony ATF 2023 diharapkan dapat meninggalkan kesan yang baik. Sehingga para delegasi memiliki kenangan indah serta melihat keragaman seni budaya yang ada di Indonesia, khususnya pulau Jawa. “Sekaligus bisa menjadi sarana promosi pariwisata juga ekonomi kreatif yang efektif bagi para delegasi. Sehingga mereka nantinya dapat bercerita lebih jauh tentang betapa indah dan menariknya alam dan budaya nusantara,” tandasnya.(fat/din)

Jogja Utama