RADAR JOGJA – Forum Ukhuwwah Islamiyyah (FUI) mengggelar Aksi Bela Alquran di Tugu Pal Putih, Kota Jogja, kemarin (3/2). Sebuah reaksi atas aksi pembakaran Alquan yang terjadi di beberapa negara Eropa.
Ketua Presidium FUI DIJ Syukri Fadholi menuding, pemerintah Swedia, Belanda, dan Denmark secara langsung mendukung berkembangannya sikap Islamphobia. Lantaran membiarkan, bahkan melindungi pelaku aksi pembakaran dan penghinaan Alquran. “Dengan dalih kebebasan berekspresi, menunjukkan sikap tidak menghargai keyakinan beragama,” ujarnya dalam orasi.

Syukri membeberkan, pembakaran Alquran dilakukan oleh politisi partai sayap kanan Stram Kurs, Rasmus Palu Dan di dekat Kedutaan Besar Turki di Kota Stockholm. Aksi serupa yang dilakukan oleh politisi Belanda, Edwin Wagenfeld. Kepala kelompok anti-Islam Pegida itu merobek dan menginjak-injak lembaran Alquran di depan gedung parlemen di Den Haag, Belanda. “Ini merupakan tindakan keji dan hina yang lahir dari pikiran yang picik,” kecamnya.

Mantan Wakil Wali Kota Jogja ini menegaskan, rentetan aksi penghinaan terhadap Alquran tidak dapat dibenarkan dan dibiarkan. Oleh sebab itu, pihaknya bergerak melawan aksi penghinaan terhadap Al-Quran. Untuk itu FUI DIJ menyatakan beberapa sikap. “Mengutuk keras aksi keji penistaan Alquran yang dilakukan Rasmus Palu Dan dan Edwin Wagenfeld,” lontarnya.

FUI DIJ sendiri mengapresiasi sikap pemerintah Indonesia yang telah memanggil dan menegur duta besar Swedia. Namun hal ini tidak cukup, karena masih membiarkan aksi serupa berlanjut dan tidak ada sanksi hukum kepada pelaku penghinaan Al-Quran. “Oleh sebab itu, sudah semestinya pemerintah Indonesia mengambil sikap untuk mengusir duta besar Swedia, Belanda, dan Denmark, serta menutup kantor kedutaan besar ketiga negara tersebut,” cetusnya.

Ia pun mengajak kaum muslimin untuk melakukan boikot seluruh produk Swedia, Belanda, dan Denmark. Sebagai simbol pembelaan terhadap Alquran. Kemudian menyeru seluruh kaum muslimin di DIJ untuk semakin cinta kepada Alquran dengan membaca, mempelajari kandungan, dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Dari pantauan Radar Jogja, ratusan orang berkumpul di Tugu Pal Putih dalam aksi ini. Mayoritas mengenakan pakaian berwarna putih. Acara diawali dengan orasi oleh beberapa tokoh. Kemudian dilanjutkan aksi teatrikal. Aksi ditutup dengan Salat Asar berjamaah di landmark Kota Pelajar itu. (fat/laz)

Jogja Utama