
MENIKMATI JOGJA: Wisatawan beristirahat di pedestrian Jalan Senopati. Pedestrian difungsikan untuk pejalan kaki, bukan dijadikan lahan parkir dan arena bagi pengguna skuter listrik.(GUNTUR AGA TIRTANA/RADAR JOGJA)
RADAR JOGJA – Forum Pemantau Independen Pakta Integritas (Forpi) Kota Jogja menyoroti keberadaan pedestrian di sejumlah lokasi. Forpi menilai, keberadaan pedestrian harus sesuai dengan fungsinya.
Anggota Forpi Kota Jogja Baharuddin Kamba menyebut pemantauan yang dilakukan pihaknya sesuai dengan kewenangan yang diberikan, yakni penegakan integritas. Di sektor penyedia barang dan jasa, Forpi Kota Jogja menyoroti sejumlah fasilitas umum. “Termasuk kawasan pedestrian di Jalan Perwakilan, KH Ahmad Dahlan, dan Jalan Senopati,” ujarnya.
Forpi menemukan sejumlah batu granit mengalami kerusakan di Jalan Perwakilan pada awal Januari 2022. Padahal pedestrian Jalan Perwakilan ini, baru saja diresmikan pada 31 Desember 2021. “Meski demikian Forpi Kota Jogja mengapresiasi respons cepat baik dari DPUPKP maupun penyedia jasa, karena segera memperbaiki sejumlah kerusakan batu granit di jalan tersebut,” sebutnya.
Pada pemantauan pedestrian di Jalan Ahmad Dahlan, justru ditemukan beralih fungsi jadi lahan. Terjadi baik di sisi utara maupun selatan pedestrian. Selain itu sejumlah pembatas jalan mengalami kerusakan, bahkan dijadikan tempat sampah.
Sementara pada kawasan pedestrian Jalan Senopati, Forpi menemukan tanaman yang belum segar. Lantaran kawasan ini baru selesai pengerjaannya pada akhir 2022. “Masih dalam tahap pemeliharaan dari penyedia jasa,” ucapnya.
Selain itu, Bahar menyinggung pedestrian Malioboro yang merupakan salah satu Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Namun dari hasil pemantauan Forpi Kota Jogja masih ditemukan sejumlah wisatawan yang merokok tidak pada tempatnya. Ditemukan pula sejumlah oknum pengendara sepeda motor yang parkir di sisi Jalan Malioboro. “Hal ini tentu membuat Jalan Malioboro semerawut dan menambah kemacetan,” cecarnya.
Forpi yang dikoordinatori Wahyu Wijayanta, dan anggota Umi Hidayati, Fakhruddin AM, serta Baharuddin Kamba berharap, seluruh pedestrian di Kota Jogja diperuntukan sesuai dengan fungsinya. “Yaitu disediakan untuk pejalan kaki, bukan dijadikan lahan parkir bukan pula dijadikan arena bagi pengguna skuter listrik,” sebut Bahar. (fat/din)