RADAR JOGJA – Menyambut libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), PT KAI Daop 6 Jogjakarta melaksnakaan apel gelar pasukan angkutan. Ini sekaligus menandai dimulainya Posko Angkutan Nataru 2022/2023 yang akan berlangsung selama 18 hari, mulai 22 Desember 2022 hingga 8 Januari 2023.
Deputy Executive Vice President (EVP) Daop 6 Jogjakarta Ririn Widiastuti mengatakan, posko ini bertujuan untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada pelanggan agar angkutan penumpang dengan kereta api berjalan dengan lancar, aman, dan nyaman. “Kesiapan KAI mencakup sumber daya manusia (SDM), sarana, prasarana, maupun hal lain-lain,” katanya di Kompleks Stasiun Tugu Jogja kemarin (22/12).
Dengan maksimalnya persiapan KAI menyambut angkutan Nataru, diharapkan seluruh proses perjalanan mudik maupun balik berjalan lancar tanpa kendala. Adapun capaian target angkutan Nataru ini mengalami peningkatan dibanding 2021 lalu. Ini mengingat kondisi perekonomian masyarakat jauh lebih baik, serta sudah mulai berjalan mengarah ke normal.
Menyikapi peningkatan pelanggan dalam masa libur panjang ini, pihaknya meyiagakan 1.940 pegawai tambahan. Tambahan personel ini mulai dari pelaksana hingga top management yang akan memastikan pelayanan dan penerapan protokol kesehatan di stasiun berjalan dengan baik.
Seluruh petugas operasional seperti masinis dan asisten masinis siap mematuhi Standar Operasional Prosedur (SOP). Para petugas frontliner seperti kondektur, prama/prami, dan customer service dipastikan melayani pelanggan dengan sepenuh hati.
Manajer Humas Daop 6 Jogjakarta Franoto Wibowo menambahkan, sebagai langkah pengamanan bagi pengguna jasa kereta api, Daop 6 menyiagakan 485 petugas pengamanan internal terdiri dari 149 organik dan 336 non organik, 58 BKO dari TNI dan Polri. Mereka akan melakukan pengamanan di atas KA, stasiun, serta melaksanakan patroli mobile sepanjang lintas jalur KA yang rawan tindakan kejahatan. Di samping itu, para petugas pengamanan juga tetap akan menegakkan protokol kesehatan bagi seluruh pelanggan di stasiun dan selama perjalanan. “Ini yang akan kita tugaskan selama masa posko saja. Kami juga mendapat perbantuan dari eksternal untuk customer service mobile sebanyak 26 orang, tugasnya membantu mengatur flow penumpang, membantu proses cetak tiket dan lain-lain,” sambungnya.
Selain itu, untuk meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api di masa Angkutan Nataru ini, KAI menyiapkan 10 petugas pemeriksa jalur ekstra, 20 petugas penjaga pintu perlintasan ekstra, dan 2 petugas untuk posko di titik-titik rawan. Petugas tersebut dikerahkan untuk memantau apabila terjadi rintang jalan atau peristiwa luar biasa hebat (PLH) yang bisa menghambat perjalanan KA.
Daop 6 jauh-jauh hari telah menyiapkan antisipasi gangguan selama Angkutan Nataru, titik-titik rawan bencana sudah dipetakan dan disiapkan Alat Material untuk Siaga (AMUS) guna mengantisipasi jika terjadi gangguan prasarana. Beberapa sarana kereta perawatan jalan rel (KPJR) dan sarana penanganan kecelakaan disiapkan untuk bersiaga melakukan perawatan dan penanganan jika terjadi kecelakaan. “KAI sebagai salah satu moda utama transportasi nasional dalam masa Nataru ini berkomitmen untuk memastikan perjalanan mudik berlangsung dengan selamat, aman, lancar, dan penuh kegembiraan,” jelasnya.
Keselamatan dan keamanan kereta api menjadi prioritas utama. KAI terus melakukan pengecekan secara berkala terhadap titik rawan bencana, proaktif dalam penyelesaian potensi bahaya, memastikan ketersediaan dan kefungsian dari seluruh perangkat penanganan kondisi darurat, serta meningkatkan penjagaan perlintasan tidak resmi dengan berkoordinasi aktif mengoptimalkan seluruh stakeholders termasuk masyarakat sekitar.
Di samping itu, KAI telah memastikan keandalan sarana dan prasarana, bersama Kementerian Perhubungan serta melakukan ramp check atau pemeriksaan kelaikan dan kesiapoperasian lokomotif dan kereta untuk memastikan kereta api dalam kondisi prima.
KAI juga menambah 9 KA tambahan dan 1 KA baru yang dijalankan pukul 05.40 relasi Jogja-Gambir. Sehingga total KA Jarak Jauh yang dijalankan berjumlah 27 KA berangkat dari Daop 6 Jogjakarta.(wia/din)

Jogja Utama