
ANTRE: Calon penumpang sedang menunggu bus yang akan memberangkatkan mereka ke kota tujuan di Terminal Giwangan.(GUNTUR AGA TIRTANA/RADAR JOGJA )
RADAR JOGJA – Masa libur sekolah berpangaruh besar terhadap peningkatan jumlah penumpang bus. Bahkan, tiket keberangkatan dari Terminal Giwangan habis terjual. Itu terhitung sejak 1 Juli sampai 10 Juli 2022 untuk beragam tujuan.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Terminal Giwangan Bekti Zunanta membenarkan, tiket bus di terminalnya habis terjual atau soldout. Habisnya tiket keberangkatan ini untuk beragam tujuan. Antara lain ke Pulau Bali, Bandung, dan Jakarta. “Penuh, sejak 1 Juli semua soldout,” beber Bekti.
Bekti menyebut, tiket keberangkatan kosong sampai akhir pekan ini. Namun, Bekti mengaku tidak akan mengeluarkan bus wisata sebagai tambahan. Lantaran menurutnya, kapasitas bus masih mencukupi. “Beda dengan peak season Lebaran. Waktu itu kami kerja sama dengan Organda untuk mengeluarkan bus wisata. Kalau peak season hanya liburan, masih bisa mencukupi,” cetusnya.
Disebutkan, rata-rata bus yang keluar dari Terminal Giwangan sebanyak 440-460 bus angkutan antarkota antarprovinsi (AKAP). Setidaknya, memberangkatkan sekitar 3.000 penumpang. “Lumayan, masih relatif ramai,” ujarnya.
Kendati mulai ramai, jumlah penumpang yang berangkat dari Terminal Giwangan baru sekitar 30 persen dibanding situasi normal. Sebelum Covid-19, Terminal Giwangan rata-rata memberangkatkan sekitar 900-1.200 bus. “Jumlah penumpang sampai 8.000-9.000,” jelasnya.
Sedangkan terkait dengan kedatangan penumpang, Bekti mengaku tidak dapat memprediksi. Lantaran banyak penumpang dengan tujuan Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ), yang memilih untuk tidak turun di terminal. “Sebetulnya banyak yang tidak turun di terminal, maka tidak tercover. Terlihat sedikit. Hanya termonitor yang pergi,” jelasnya.
Salah satu penumpang yang berangkat dari Terminal Giwangan adalah Didik Murdianto. Pekerja informasi teknologi (IT) di Jakarta Timur ini mengaku memanfaatkan masa libur sekolah untuk bertandang ke Kota Gudeg. “Kebetulan, saudara ada yang menikah kemarin,” ucapnya.
Pria 40 tahun ini mengaku bersyukur. Perjalanan wisata sudah diperlonggar oleh pemerintah. Sehingga dia dapat membawa serta istri dan dua anaknya untuk turut tamasya. “Alhamdulillahnya, saat ini diperlonggar. Antisipasi pakai masker dan vaksin. Kami juga jaga diri,” tandasnya. (fat/din)