
HANTAM RUMAH: Warga mengamati talud longsor yang menimpa bagian belakang rumah warga di Kampung Terban, Kelurahan Terban, Gondokusuman, Jogja, kemarin (11/11). Kejadian tersebut mengakibatkan penghuni rumah tertimpa reruntuhan dan mengalami patah kaki. (Guntur Aga Tirtana/Radar Jogja)
RADAR JOGJA – Legislator di DPRD Kota Jogja mengingatkan dampak bencana hidrometeorologi perlu diantisipasi. Salah satunya dengan memberikan bantuan bagi warga terdampak. Syaratnya perwal yang mengaturnya harus direvisi.
Berdasar peringatan dini yang disampaikan BMKG, perlu diwaspadai potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah Sleman, Kota Jogja, Bantul bagian utara dan Kulonprogo bagian utara. Bulan ini saja di Jogja terjadi longsor yang merusak dua rumah dan mengancam dua rumah lainnya dengan satu korban luka berat. Wakil Ketua Komisi D DPRD Kota Jogja Krisnadi Setyawan pun mendorong upaya pencegahan dan pengurangan risiko bencana harus dioptimalkan untuk melindungi keselamatan jiwa dan harta benda warga masyarakat.
“Mengingat beban ekonomi di masa pandemi ini masih menjadi tanggungan berat bagi masyarakat apalagi jika ditambah terkena dampak bencana alam,” tuturnya saat rapat pembahasan anggaran RAPBD 2022 bersama Dinsos dan Bappeda Kota Jogja Jumat (12/11).
Di antaranya, kata dia, perlu adanya revisi peraturan wali kota (Perwal) tentang Pedoman Pelaksanaan Pemberian Bantuan Kepada Masyarakat Yang Terkena Musibah Kebakaran di Kota Jogja. “Agar sasarannya bisa diperluas termasuk warga korban bencana alam lainnya termasuk gempa, banjir longsor sesuai ketentuan perundangan yang berlaku,” katanya.
Dalam perwal tersebut diatur korban bencana kebakaran akan menerima bantuan uang berkisar Rp 4 juta hingga Rp 25 juta sesuai dengan hasil evaluasi dari tim penilai pemkot. Meski demikian ada beberapa kriteria yg harus terpenuhi bagi penerima bantuan seperti bangunan tidak diasuransikan, bangunan tidak berada di tanah negara dan bukan karena kejadian yang disengaja. “Harapannya dengan adanya revisi perwal ini maka akan meringankan beban masyarakat terdampak bencana di Kota Jogja,” tuturnya.
Sebelumnya, hujan dengan intensitas tinggi ditambah faktor keretakan cukup lama mengakibatkan talut longsor sekitar pukul 10.15 di wilayah Terban RT 02/RW 01, Gondokusuman, Kamis (11/11). Akibat peristiwa ini, seorang warga mengalami luka berat dan dibawa ke rumah sakit karena tertimbun longsoran hampir setengah badan korban.
Warga sekitar, Aminah Zubandi mengatakan, sebelum terjadi longsor korban sedang membuat teh panas dan sarapan di rumahnya, sekitar pukul 09.00. Selang satu jam setelahnya ia mendengar suara seperti dentuman keras yang menuju arah rumah adik sepupunya itu. (pra)