
5,3 KILOMETER: Petani membajak sawah berlatar pembangunan jalur kereta bandara di kawasan Temon, Kulonprogo, kemarin (11/4). (ELANG KHARISMA DEWANGGA/RADAR JOGJA)
RADAR JOGJA – Proyek kereta bandara Yogyakarta Internasional Airport (YIA) yang ada di wilayah Kulonprogo kini terus dikebut. Pembangunan jalur kereta api yang menghubungkan Stasiun Kedundang ke YIA sepanjang 5,3 kilometer itu ditargetkan selesai dalam dua bulan ke depan.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Kegiatan Pengembangan Perkeretaapian Area 1 Balai Teknik Perkeretaapian Kelas 1 Wilayah Jawa Tengah Ditjen Perkeretaapian Kemenhub Dheky Martin mengatakan, proyek jalur kereta bandara ditargetkan selesai pada Juli. Sehingga pada bulan Agustus jalur kereta itu bisa beroperasi.
Dia menerangkan, jalur kereta tersebut nantinya akan kuat digunakan berbagai jenis lokomotif. Meskipun dalam pengoperasiannya jalur itu akan digunakan kereta rel diesel (KRD) atau jika dikembangkan lagi untuk kereta rel listrik (KRL).
“Proyek jalur kereta bandara sudah mencapai lebih dari 85 persen dan ditargetkan bisa selesai tepat waktu pada Juli. Kemudian di bulan Agustus bisa mulai beroperasi,” ujar Dheky beberapa waktu lalu.
Ia menyampaikan pihaknya saat ini akan masuk dalam tahapan pemasangan rel atau trek kereta. Di mana sebelumnya juga telah dilakukan pengecoran beton pagar pembatas dan pemasangan batu balast yang merupakan tempat meletakkan bantalan rel.
Belum lama ini pelaksana proyek juga telah menyelesaikan penggeseran jembatan jalur kereta dengan tipe withrough truss (WTT) 46,5 double. Kemudian di bulan ini juga akan dilakukan pembangunan tiang-tiang untuk pemasangan atap atau overkapping oleh PT Angkasa Pura 1.
“Pada bulan April kami akan selesaikan tiang-tiangnya di kawasan bandara, agar kemudian bisa dilanjutkan pembangunan overkapping-nya,” terang Dheky.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Sementara (PTS) General Manager YIA Agus Pandu Purnama mengatakan, pihaknya kini tengah merencanakan pembangunan terhadap fasilitas penunjang jalur kereta bandara. Salah satunya pembangunan overkapping.
Pandu menyatakan untuk proyek itu akan dibangun sepanjang 200 meter yang dimulai dari stasiun bandara. Proyek bisa dikerjakan selama 2-3 bulan ke depan sambil menunggu penyelesaian konstruksi jalur rel. Namun demikian pihaknya masih menunggu keputusan dari Dirjen Perkeretaapian untuk pelaksanaannya.
“Kami menunggu kesiapan Dirjen Perkeretaapian kapan seluruh fasilitas seperti rel dan lain-lainnya siap. Baru kami kerjakan overkapping-nya,” ungkap Pandu. (inu/laz)