RADAR JOGJA – Taman Pintar (Tampin) Jogja menambah zona pembelajaran berupa booth edukasi interaktif. Salah satunya wahana bertajuk serunya kelola kemasan karton bekas minum #LipatLetakLepas. Wahana ini untuk mengedukasi masyarakat tentang budaya pengelolaan sampah.
Sustainabilty Manager Tetra Pak Indonsia Reza Andreanto mengatakan, ini salah satu program kemitraannya yang tidak hanya dengan industri pendaur, melainkan industri pengumpul. Dan, inovasi produknya salah satu berada di sarana Taman Pintar.
“Memang (Taman Pintar) punya keunggulan sains center. Salah satu mitra kami untuk menyebar informasi yang sifatnya edukasi pemahaman untuk konsumen bnyak,” katanya.
Reza menjelaskan lewat both ini pengunjung bisa mendapat informasi mengenai praktik pemilahan serta pengelolaan kemasan karton bekas minum yang mempunyai nilai tambah bagi praktik ekonomi secara gamblang. “Kemasan karton bekas air minum punya nilai ekonomi. Artinya bukan sampah yang seharusnya berakhir di TPA atau sampah yang seharusnya dibakar, tapi ada nilai ekonominya,” ujarnya.
Selain itu, lewat booth itu pengunjung bisa mempelajari bahan-bahan penyusun karton hingga memahami apa yang dilakukan pasca konsumsi. Pengunjung juga akan belajar tentang pemanfaatan sumber daya secara bertanggung jawab, proses 3L #LipatLetakLepas, daur ulang karton dan produk akhir apa yang dapat dihasilkan dari daur ulang kemasan karton bekas minum.
“Artinya karton bisa didaur ulang dan dijadikan berbagai produk seperti kertas daur ulang, lembaran atap dan furnitur yang terbuat dari PolyAl,” jelas Reza.
Penyajian Tetra Pak di zona Taman Pintar itu tak sekadar sarana edukasi berbentuk virtual semata. Melainkan juga tersedia wahana permainan bagi anak-anak agar budaya pemilahan dan pengelolaan sampah bisa dikenalkan sejak dini.
“Ya, karena kami ingin memberikan pengalaman belajar, sekaligus bermain kepada seluruh pengunjung, khususnya keluarga dalam menerapkan gaya hidup yang berwawasan lingkungan,” terangnya.
Kepala Bidang Pengelola Taman Pintar Afia Rosdiana menyambut baik kedatangan Tetra Pak itu. Terlebih apa yang dicanangkan oleh Tetra Pak diklaim sejalan dengan visi Taman Pintar yaitu untuk memberi sarana edukasi seluas mungkin. Demikian pula pengunjung yang datang dengan rata-rata satu juta per tahun. Artinya, sebanyak itu masyarakat akan teredukasi tentang pengelolaan sampah.
“Edukasi ini akan membantu memperkuat upaya kami juga dalam edukasi pengelolaan sampah. Semoga akan berdampak positif bagi masyarakat. Karena masalah sampah bukan tanggung jawab pemerintah saja atau swasta semata. Tetapi juga menjadi tanggung jawab kita bersama untuk menyelesaikannya,” tambahnya.
Sementara Wakil Wali Kota Jogja Heroe Poerwadi mengatakan, upaya seperti ini menjadi langkah yang baik untuk mulai mengedukasi sejak dini kepada anak-anak. Diharapkan dengan adanya peluncuran booth ini anak-anak punya mindset saat hendak memasuki wahana Taman Pintar.
Tentang yang harus dilakukan bagi lingkungan yang bisa bernilai guna lebih tinggi untuk kehidupan masa datang. “Nah inilah yang harus mengubah pola pikir orang tidak membuang sampah. Dan, bangga menggunakan barang olahan bekas sampah,” tambah Heroe. (wia/laz)