RADAR JOGJA – Tak ingin kendor dalam melawan Covid-19, Komunitas Malioboro, yang terdiri dari 14 komunitas melakukan kerja bakti penyemprotan disenfektan di sepanjang Jalan Malioboro. Itu juga terkait melonjaknya kasus positif korona di DIJ.

Koordinator Komunitas Malioboro Slamet Santoso menyebut, penyemprotan disinfektan akan diintensifkan. Kesepatan komunitas, penyemprotan akan digelar tiga kali seminggu. Pada Selasa, Jumat dan Minggu. “Dengan cara ini kami harapkan bisa membantu menekan melonjaknya penularan Covid-19 di DIJ, khususnya Malioboro,” kata Slamet disela penyemprotan disinfektan Minggu (6/12).

Selain itu, Ketua Pemalni itu juga menekankan pada komunitas dan pengunjung untuk tetap melakukan protokol kesehatan secara ketat. Pihaknya tidak ingin terjadi kasus penularan Covid-19 di kawasan Malioboro. “Selama ini sudah dijalankan, hanya sekarang akan kami perketat,” tegasnya.

Seluruh komunitas paguyugan PKL juga telah menyiapkan tim khusus. Tim yang berjumlah 50 personel secara bergantian ini untuk membantu menggiatkan pengunjung agar taat prokes Covid-19. Baik ke pedagang, pengunjung maupun masyarakat lain. Karena Komunitas PKL Malioboro berkomitmen, tidak akan lagi muncul klaster baru di Malioboro. “Jangan sampai Malioboro ditutup karena ada penularan, karena di sini kami hidup,” imbuhnya.

Terpisah Kepala unit pelaksana teknis (UPT) Malioboro, Ekwanto mengatakan, petugas Jogoboro masih terus diintensifkan menerapkan prokes di Malioboro. Menurut dia, setiap ditemui ada pelanggaran akan langsung diingatkan. “Ada petugas yang berpatroli,” tuturnya.

Mantan Lurah Prawirodirjan itu menambahkan, seiring meningkatnya pengunjung di Malioboro setiap Sabtu dan Minggu. Tidak terlepas dengan perokok yang banyak melanggar di kawasan tanpa rokok (KTR) di Malioboro. “Ada 163 orang pelanggar terjaring tadi malam. Ini masih bersifat edukatif belum ke sanksi sesuai Perda,” katanya.

Sembari mengedukasi, penertiban perokok yang melanggar tersebut sebatas diingatkan dan diarahkan untuk ke tempat khusus merokok (TKM) yang telah tersedia. Pelanggaran paling banyak terjadi di Zona 1 dan 2 kawasan malioboro. Pelanggar dengan total 163 orang itu terdiri dari zona 1 ada 62 pelanggar dan zona 2 terdapat 48 pelanggar. “Rata-rata sudah pada manut. Tapi satu dua ada yang ngeyel, tetap kita edukasi,” jabarnya. (wia/pra)

Jogja Utama