RADAR JOGJA – Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY menggelar pentas seni daring desa atau kelurahan budaya di Provinsi DIY pada 20 Oktober lalu. Gelaran ini diharapkan dapat mewadahi segala kreativitas masyarakat di desa budaya selama pandemi Covid-19.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kebudayaan DIY Sumadi mengatakan, pentas seni desa kalurahan dan desa budaya biasanya digelar rutin di kawasan Nol Kilometer dan Malioboro saat Selasa Wage. Namun, akibat pandemi Covid-19, formatnya diubah secara daring. Gelaran pentas seni tetap bisa dilaksanakan di tengah pandemi.

Pentas seni ditayangkan di kanal YouTube Dinas Kebudayaan yakni Tasteofjogja Disbud DIY. Seluruh masyarakat bisa menikmati pertunjukan dari beragam waktu dan tempat.

Plt Kepala Dinas Kebudayaan DIY Sumadi.(YUWANTORO WINDUAJIE/RADAR JOGJA)

”Dinas Kebudayaan DIY memfasilitasi semua kreasi dan inovasi desa kelurahan budaya. Kami yang biasa menyajikan pentas ini tiap Selasa Wagen, kita ganti menjadi pentas seni daring. Semoga ini bisa menjadi tontonan maupun tuntunan bagi masyarakat Jogja,” jelasnya.

Pentas kali ini mengangkat tema Sengguh. Artinya, percaya diri namun tetap rendah hati. “Jadi harus percaya diri dengan kebudayaan yang kita miliki namun juga harus tetap rendah hati,” tandasnya.

Sumadi memandang bahwa kreativitas seniman tidak boleh terhenti walaupun sedang terjadi pandemi Covid-19.  ”Mudah-mudahan usaha kita bisa mendapat rida dari Allah. Yang jelas, kreativitas dan inovasi tidak boleh berhenti walau dalam kondisi pandemi ini,” paparnya.

Pentas budaya kali ini mengangkat tema Sengguh. Yang artinya percaya diri namun tetap rendah hati. “Jadi harus percaya diri dengan kebudayaan yang kita miliki namun juga harus tetap rendah hati,” tandasnya. (tor/amd)

Jogja Utama