RADAR JOGJA – Pemkot mulai melakukan penataan pariwisata di Jogja bagian selatan khususnya bagi wilayah yang menyandang gerakan kampung panca tertib.

Wakil Wali Kota Jogja, Heroe Poerwadi (HP) mengatakan, pemkot tengah menyusun integrasi potensi wisata baru khsususnya di wilayah bagian selatan. Mulai dari Taman Legawong, Tegalgendu, Dermaga Cinta hingga Bendung Lepen Giwangan. “Naik perahu dari Bendung Lepen sampai Legawong, nanti terintegrasi dalam sebuah kawasan baru di sini,” kata HP usai kegiatan penanaman pohon Rabu (5/8).

MASA DEPAN – Simbolis Wakil Wali Kota Jogja melakukan penanaman pohon di Bendung Lepen Mrican Giwangan (5/8). Ke depan, di wilayah tersebut akan dijadikan wisata buah. ( WINDA ATIKA IRA PUSPITA/RADAR JOGJA )

Pemkot akan bekerjasama dengan pemerintah provinsi dan korporasi untuk mengembangkan kawasan wisata baru. Ini merupakan implementasi program gandeng gendong dengan menyatukan berbagai macam potensi untuk menjadi kekuatan baru. “Sebenarnya akan tereksekusi tahun ini. Gambar dan anggaran sudah ada tinggal jalan, tapi karena Covid-19 ditunda pelaksanaannya,” ujarnya.

Anggaran yang disiapkan dan disepakati sebelumnya untuk pengembangan wisata Jogja Selatan sebesar Rp 3 miliar. Diantaranya akan ada penambahan sarana prasarana dan fasilitas baru seperti flying fox, tempat parkir, jalur pedestrian pinggir sungai dan lain-lain. “Anggaran itu dari Gubernur, namun pelaksanaannya belum tahu apakah jadi tahun ini atau dilanjutkan atau tahun depan,” imbuhnya.

Ketua Forum Kampung Panca Tertib (FKPT) Mrican Temu Jaya mengatakan, Mrican telah menyandang sebagai kampung panca tertib kurang lebih dalam satu tahun ini. Lima poin panca tertib yakni, tertib daerah milik jalan, tertib izin mendirikan bangunan dan izin gangguan usaha (HO), tertib lingkungan, dan tertib sosial. ”Mrican menyandang tertib sosial,” ujarnya.

Diungkapkan, dulunya ada sangkut pautnya dengan kampung takwa yang pernah bebas dari kesan prostitusi akhir 2016. Kampung takwa meliputi tiga implementasi kegiatan seperti pemberdayaan ekonomi masyarakat, sosial, dan pembangunan rohani. ”Hingga sekarang pemberdayaan ekonomi masyarakat makin bertambah. Ada yang memiliki usaha tambal ban, jajanan kuliner, salon, warung kelontong, dan lain-lain,” jelasnya.

Dijelaskan, bantuan tanaman dari pemkot akan dijadikan lokasi wisata buah dipinggir kali. ”Semoga masyarakat makin terdampak perputaran ekonominya,” harapnya.

Sementara, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Agus Winarto mengatakan banyak predikat yang disandang di Giwangan selain memiliki predikat sebagai kampung panca tertib juga kampung tangguh, kampung tangguh nusantara, kampung takwa, dan lainnya. “Dengan predikat panca tertib ini sebagai upaya penanganan. Dan nilai-nilai yang positif harus kita lakukan terus menerus,” katanya. (wia/bah)

Jogja Utama