RADAR JOGJA – Wakapolda DIJ Brigjen Polisi Raden Slamet Santoso memastikan operasi pendisiplinan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) berlaku konsisten. Sasarannya adalah sejumlah tempat publik. Khususnya yang rentan terjadi pelanggaran protokol kesehatan Covid-19.

Jajarannya juga terus berkoordinasi dengan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Pemprov DIJ. Patroli dilakukan secara bersama maupun mandiri per instansi. Tak hanya di level Polda tapi juga hingga jajaran Polsek setiap wilayah.

“Operasi pendisiplinan masih berlangsung. Sesuai imbauan dari pak Kapolda (Irjen Pol Asep Suhendar) sampai 30 Juni,” jelasnya, ditemui di Kompleks Kepatihan Pemprov DIJ, Rabu (17/6).

Jajarannya melakukan supervisi terhadap protokol yang berlaku. Secara umum adalah kawasan keramaian. Mulai dari destinasi wisata hingga ruang publik. Adapula kawasan perbelanjaan, ruang transportasi dan fasilitas umumnya.

Mantan Kapolresta Jogja ini memastikan belum sanksi baku terkait pelanggaran. Pendekatan tetap mengutamakan preventif dan preemtif. Berupa teguran apabila terjadi pelanggaran terhadap protokol Covid-19.

Walau begitu tak tertutup pula berupa tindakan tegas. Hanya saja fokus aksi ini berada di Bidang Penegakan Hukum Gugus Tugas Covid-19 DIJ. Salah satunya larangan masuk ruang publik apabila tak bermasker. Seperti yang terjadi di kawasan Malioboro.

“Pendisiplinan memang menegur kalau ada yang belum patuh. Ada penjagaan juga di ruang publik. Kami harapkan masa pendisiplinan ini warga bisa patuh dan lebih baik. Sehingga penyebaran (Covid-19) bisa berkurang,” katanya.

Sementara itu Wakil Wali Kota Jogja Heroe Poerwadi masih mengevaluasi penerapan protokol kesehatan Covid-19 di kawasan Malioboro. Angka kepatuhan sudah cenderung tinggi dan disiplin. Terbukti dari berkurangnya angka teguran kepada pengunjung yang masuk kawasan tersebut.

Pria yang juga menjabat Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Jogja ini berharap Malioboro dapat menjadi contoh. Tak hanya angka kepatuhan tapi juga fasilitas penunjang. Sehingga protokol kesehatan Covid-19 bisa berjalan efektif dan tegas.

“Kami ingin Malioboro menjadi contoh persiapan tata aturan protokol menuju new normal. Ada barcode, papan petunjuk, papan arah. Ini bisa diterapkan pada setiap destinas wisata atau layanan umum yang lain,” ujarnya. (dwi/tif)

Jogja Utama