
SAATNYA MUDIK: Jumlah penumpang kereta api di Stasiun Tugu terus meningkatan untuk kedatangan maupun keberangkatan kelas bisnis dan eksekutif.(Setiaky A Kusuma/Radar Jogja)
JOGJA – Rabu (13/6) diperkirakan menjadi puncak arus mudik Lebaran 2018. Kendati demikian, Humas PT KAI Daop 6 Jogjakarta Eko Budiyanto menga takan, Lebaran kali ini seperti tak ada masa puncak mudik.
Arus mudik penumpang cenderung merata seiring masa libur yang ditetapkan pemerintah.
Libur panjang ternyata berdampak pada pengembalian dan penukaran tiket kereta. Selama posko mudik dibuka sejak 5 Juni lalu banyak calon penumpang kereta membatalkan keberangkatan. Atau istilahnya refund tiket
”Ada yang ganti jadwal dengan beli tiket baru. Tiket yang terlanjur dibeli direfund,” ungkap Humas PT KAI Daop 6 Eko Budiyanto Rabu(13/6).
Sejak pukul 09.00 hingga 12.00 kemarin tercatat 150 tiket yang direfund. Antrean calon penumpang yang merefund tiket mengular hingga sore menjelang malam.
”Jumlah pastinya belum tahu, tapi diperkirakan sudah lebih dari 2.000 tiket yang refund,” jelasnya.
Eko mengimbau calon penumpang yang ingin membatalkan tiket atau mengubah jadwal keberangkatan untuk mengurusnya jauhjauh hari. Maksimal satu jam sebelum keberangkatan. Jika tidak, tiket akan hangus.
Dikatakan, data pembatalan tiket t langsung masuk dalam rail ticketing system (RTS). Dengan begitu calon penumpang baru dapat langsung mengakses tiket tersebut. ”Masyarakat jangan pesimistis tidak dapat tiket, karena masih banyak tiket yang direfund,” ujar Eko.
Menurut Eko, arus mudik Lebaran kali ini sedikit beda dengan tahun lalu. Jumlah keberangkatan dan kedatangan penumpang hampir merata di setiap harinya. ”Mungkin karena libur panjang penumpang lebih leluasa memilih hari untuk mudik. Kami juga lebih mudah mengaturnya,” jelasnya.
Hingga pukul 09.00 kemarin Eko mencatat jumlah penumpang berangkat dari Jogja mencapai 202.010 orang. Sedikit lebih banyak dibanding keberangkatan penumpang pada H2 Lebaran tahun lalu sebanyak 197.904 orang. Sedangkan tingkat kedatangan penumpang tahun ini mencapai 218.454 orang. Menurun tipis dibanding jumlah kedatangan penumpang tahun lalu sebanyak 223.261 orang.
Jumlah tersebut sudah termasuk penumpang di tujuh kereta tambahan dengan kapasitas total 7.720 orang. ”Tujuan penumpang mayoritas ke Jakarta,” jelasnya.(tif/yog/ong)