Ditengarai Sedang Merekrut Anggota Baru
BANTUL – Gerakan Negara Islam Iraq dan Syiria (ISIS) ditengarai masih bergerak dan berusaha me-rekrut anggota-anggota baru di Jogjakarta. Karena itu, diperlukan upaya nyata untuk mempersempit ruang gerak gerakan yang dimo-tori Abu Bakar Al-Baghdadi ini. Salah satunya, memberlakukan wajib lapor bagi tamu asing yang menginap lebih dari 1 x 24 jam
Hal ini terungkap dalam aca-ra penerangan hukum dengan tema Meningkatkan Peran Ser-ta Masyarakat dalam Upaya Pencegahan Paham Radikal yang diselenggarakan Kejaksaan Tinggi (Kejati) DIJ di kantor Ke-camatan Banguntapan, kemarin (17/12).
Sejumlah narasumber hadir dalam acara ini, yakni Di-rektur Binmas Polda DIJ AKBP Zaenal Arifin, Wakil Direktur Intelkam Polda DIJ AKBP Nanang Junimawanto, Assintel Kejati Joko Purwanto, Sekretaris MUI DIJ KH Muhsin, dan perwakilan Badan Kesbanglinmas DIJ Hanung.”Saya kira di Banguntapan ini masih berlaku (pemberlakuan wajib lapor) karena masih ada kegotongroyongan,” terang Nanang saat memberikan pe-maparan mengenai upaya-upaya mengeliminasi gerakan ISIS.
Nanang juga meminta peran aktif masyarakat dalam upaya mempersempit ruang gerak ge-rakan ISIS. Sebisa mungkin ma-syarakat melapor kepada aparat penegak hukum jika menda-pati adanya kegiatan keagama-an yang mencurigakan. Sebab, beberapa waktu lalu pernah ada kegiatan keagamaan di masjid salah satu kampus ternama di DIJ yang ditengarai sebagai ajang sosialisasi gerakan ISIS. “Pada-hal izin kegiatannya bukan itu. Kemudian acara ini langsung dihentikan oleh takmir masjid,” ungkapnya.
Diakui, gerakan ISIS berpo-tensi masuk dan berkembang di DIJ. Gerakan ini ditengarai mudah memengaruhi masyara-kat dengan taraf perekonomian rendah yang tak memiliki peng-etahuan keagamaan yang mum-puni. Ini karena modus yang biasanya dilakukan anggota ISIS adalah dengan menjual perso-alan-persoalan sosial dengan tameng agama. “Dengan mengatasnamakan agama, gerakan sosial atau ke-manusiaan pasti dapat dengan mudah memengaruhi psikis warga yang dipengaruhinya,” bebernya.
Toh beberapa waktu lalu juga banyak terpampang bendera yang menyerupai bendera ISIS di sejumlah lokasi di DIJ.Sementara itu Joko Purwanto mengatakan, gerakan ISIS di DIJ memang ada, meskipun masih sangat tersembunyi. Karena itu sosialisasi mengenai ISIS sang-at penting bagi tokoh masyara-kat dan kabag pemerintahan se-Banguntapan ini. Harapannya mereka mensosialisasikan per-soalan ISIS ini kepada warganya masing-masing.Namun demikian, Joko me-nampik penyelenggaraan sosia-lisasi di kantor Kecamatan Banguntapan ini karena salah satu wilayah penyangga kota ini subur dengan gerakan Islam radikal. “Kebetulan ini yang de-kat dengan kantor. Masih ada beberapa acara serupa di tempat lain,” tegasnya. (zam/laz/ong)