
SEMANGAT: Atlet cabor pencak silat DIJ usai mengikuti Puslatda jelang BK PON 2023 di kompleks Stadion Mandala Krida. (Dok. KONI DIJ)
RADAR JOGJA – Sejumlah cabang olahraga (cabor) di Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ) terus menggelar Pemusatan latihan Daerah (Puslatda) untuk mempersiapkan Babak Kualifikasi (BK) Pekan Olahraga Nasional (PON) 2023. Meski begitu, terdapat sejumlah cabor yang belum mendapat kepastian soal jadwal pelaksanaan BK PON. Salah satunya pencak silat.
Cabor pencak silat DIJ masih menunggu jadwal resmi dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) soal jadwal BK PON. “Kabar terakhir dari Rakernas KONI kemarin katanya diundur ke September,” ungkap pelatih Puslatda pencak silat DIJ Bambang Mujiono. Pihaknya menunggu kepastian. Info terakhir yang didapat, BK PON cabor pencak silat digelar pada bulan Juni.
Hanya saja, menurutnya, masih ada tarik ulur terkait dengan sinergi antara KONI dan Menpora. “Harapannya segera ada keputusan biar pasti,” imbuhnya.
Kepastian soal jadwal cukup mempengaruhi persiapan bagi para atlet. Sebab jika tetap digelar pada Juni, maka persiapan khusus para atlet akan dipersingkat. “Tapi kalau mundur jadi September, maka kami perpanjang untuk persiapan khususnya,” kata Bambang.
Puslatda cabor pencak silat sendiri sudah dimulai setelah rampungnya Pekan Olahraga Daerah (Porda) DIJ 2022 lalu. Persiapan yang dilakoni sudah cukup panjang. “Saat ini sudah memasuki masa persiapan khusus. Cuma ya masih menunggu jadwal pasti,” ujar Bambang.
Cabor pencak silat saat ini menyertakan tiga atlet di Puslatda reguler. Sementara di Puslatda mandiri diikuti sekitar 30 atlet. Pihak Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) DIJ masih menerapkan promosi dan degradasi di Puslatda mandiri. Sembari melihat nomor-nomor yang berpeluang. Nantinya DIJ akan memberangkatkan sekitar 20 atlet di cabor pencak silat. Rinciannya 16 atlet di nomor tanding dan empat atlet di nomor seni. “Untuk yang nomor seni ada ganda putra, tunggal putra, dan tunggal putri,” terangnya.
Puslatda pencak silat DIJ tetap digelar di saat bulan Ramadan. Hanya saja waktu latihan yang sedikit diundur. Dari semula pukul 16.00 hingga 18.00, saat Ramadan latihan dimulai pukul 16.30. Latihan sendiri digelar pada hari Senin dan Kamis di Graha Wana Bhakti Yasa. Sementara hari Selasa, Rabu, dan Jumat digelar di kompleks Stadion Mandala Krida. Pada Sabtu pagi para atlet diarahkan untuk latihan mandiri. Latihan diliburkan pada Sabtu sore dan Minggu. “Sementara latihan sore, tidak ada malam. Baru penyesuaian di awal Ramadan. Kami biasakan pada saat puasa,” jelasnya.(tyo/din)