RADAR JOGJA – PSS Sleman berhasil meraih poin perdananya usai tujuh laga tak meraih sebiji pun poin. Tim berjuluk Super Elang Jawa ini meraih poin penuh dengan menekuk tamunya Borneo FC 2-1 di Maguwoharjo International Stadium (MagIS), kemarin sore.

PSS Sleman unggul terlebih dulu lewat gol Ricky Cawor di menit 56. Pesut Etam, julukan Borneo FC sempat menyamakan kedudukan lewat Matheus Pato di menit 61. Irkham Mila membuat tim tuan rumah kembali unggul di menit 80. Setelah itu papan skor tak mengalami perubahan. Hingga wasit Yudi Nurcahya meniup peluit panjang, keunggulan tetap milik PSS Sleman.

Kemenangan ini mengakhiri tren negatif PSS Sleman yang di tujuh pertandingan sebelumnya menelan kekalahan beruntun. Kini mereka beranjak ke posisi 16 klasemen dengan koleksi 31 poin. Sementara Borneo FC tertahan di posisi empat dengan 50 poin.

Pelatih PSS Sleman Seto Nurdiyantara menilai, pertandingan ini berjalan sarat dengan emosi. Sejak awal mental pemain PSS Sleman sudah “diganggu”. Namun saat turun minum, para pemain menyadari itu sehingga lebih fokus di babak kedua. Seto mengatakan, di laga ini anak asuhnya memiliki motivasi yang tinggi dan keinginan besar untuk tampil lebih enjoy dan penuh semangat. Sejak awal penggawa PSS memang mendapat beberapa peluang. Namun sayangnya tak ada yang menjadi gol. “Itu jadi evaluasi, tapi harapan saya kemenangan ini tidak membuat pemain jemawa karena masih ada sisa tiga pertandingan. Harapannya tampil lebih lepas, memberikan yang terbaik untuk PSS,” katanya saat jumpa pers usai laga.

Usai meraih kemenangan pasca rentetan hasil buruk, Seto menyebut tak ada instruksi secara khusus pada pemainnya. Tim pelatih hanya memberi semangat dan motivasi untuk tampil lebih lepas dan enjoy. Dari sisi teknis, persiapan yang kurang lebih seminggu sedikit berpengaruh. Seto memberikan pemahaman lagi bagaimana cara bermain. Walaupun di laga ini ia melihat masih ada beberapa kekurangan. “Intinya lebih ke kemauan pemain, bisa tampil lepas meski masih sedikit canggung. Saya pikir tanpa pemain asing di laga ini jadi lebih dinamis,” jelasnya.

Di sisi lain, Seto menilai banyak keputusan dari pengadil yang merugikan timnya. Salah satu indikatornya adalah dengan keluarnya banyak kartu dari kantong wasit Yudi Nurcahya. Saat turun minum, Seto mengingatkan anak asuhnya untuk tetap fokus dan pemain bisa memahami itu. Bisa mengelola emosinya untuk memberikan hal yang positif. “Bukan tentang tekanan dari luar tapi lebih ke mental pemain sendiri. Menurut kami banyak pelanggaran yang merugikan kami,” ujar Seto.

Pemain PSS Sleman Ricky Cawor mengaku senang bisa mencetak gol perdananya saat berseragam hijau PSS Sleman. Selain itu, gol perdananya bagi Laskar Sembada di laga ini membantu timnya meraih kemenangan usai menelan rentetan tern buruk. Menurutnya, para pemain sudah lebih termotivasi di laga ini. Selain itu, bermain di hadapan pendukung sendiri dan pelatih yang memperbaiki organisasi permainan dalam beberapa hari ke belakang menjadi faktor kemenangan PSS Sleman. Semoga hasil yang kami dapat ini bisa jadi motivasi kami untuk mengarungi sisa musim agar bisa memberi yang terbaik untuk PSS,” ucapnya.

Sementara itu, pelatih Borneo FC Pieter Huistra menyayangkan hasil yang diraih timnya. Mengingat anak asuhnya sedang dalam performa yang baik dalam tiga laga terakhirnya. Permainan di laga ini jauh dari yang ia harapkan. Menurutnya PSS Sleman bermain dengan baik di laga ini. “Kami kurang fight, tapi kami akan bangkit dan mengoreksi kesalahan agar bisa lebih baik lagi,” katanya. (tyo/din)

Jogja Sport