RADAR JOGJA – Sarasehan sepak bola nasional yang berlangsung di Surabaya beberapa waktu lalu telah menghasilkan sejumlah usulan mengenai format kompetisi. Dari hasil sarasehan itu, Ketua Umum PSSI Erick Thohir menerima masukan dan gagasan dari klub-klub Liga 2 untuk bisa menggunakan pemain asing pada musim depan.

Rencananya, klub Liga 2 pada musim berikutnya bisa menggunakan satu pemain non-ASEAN alias bebas dan satu pemain asing asal ASEAN.
PSIM Jogja menyambut baik rencana tersebut. Penggunaan pemain asing diharapkan bisa meningkatkan kualitas Liga 2 yang nantinya berganti nama menjadi Liga Nusantara. “Tentunya peningkatan kualitas akan meningkatkan juga nilai komersial liganya sendiri,” kata CEO PSIM Jogja Bima Sinung Widagdo kepada Radar Jogja, Kamis (9/3).

Meski begitu, dia meminta PSSI untuk meninjau kembali wacana tersebut. Bima mengatakan, peninjauan ulang itu penting dilakukan. Supaya ketika regulasi diterapkan, tidak ada implikasi masalah yang justru merugikan bagi tim maupun pemain yang dikontrak. Salah satu masalah yang paling disoroti adalah mengenai finansial klub yang tidak sama satu dengan yang lain. Jangan sampai klub memaksakan untuk menggunakan pemain asing. “Karena akan timbul potensi perkara baik di badan arbitrase olahraga nasional maupun internasional,” jelasnya.

Pelatih PSIM Jogja Erwan Hendarwanto menyebut, penggunaan pemain asing di Liga 2 akan memberikan pengaruh yang cukup baik. Dari sudut pandang bisnis sepakbola akan lebih menarik. Namun tidak semua tim memiliki kekuatan finansial yang sama. “Justru nanti akan timbul kesenjangan dalam teknis,” ujarnya.

Sementara di sisi lain, Erwan khawatir regulasi tersebut akan berimbas pada kesempatan pemain lokal untuk mendapat menit bermain. Kurangnya menit bermain akan menyebabkan kualitas pemain sulit untuk berkembang. Apalagi banyak pemain-pemain muda yang muncul dari Liga 2 dengan mendapatkan menit bermain yang cukup. “Tapi mau tidak mau kita harus bersiap dengan regulasi ini,” ucap pelatih asal Magelang itu.

Imbas tidak dilanjutkannya Liga 2, PSSI berencana menggelar turnamen pra musim bagi klub-klub Liga 2 pada Juli 2023 mendatang. Sebagai pengganti dibatalkannya kompetisi dan untuk pemanasan klub-klub jelang musim baru.

Bima Sinung menjelaskan, rencana tersebut belum sepenuhnya bulat. Sebab masih harus dikaji lagi oleh tim project management officer yang akan dibentuk oleh PSSI. Bima mengungkapkan, PSIM akan mengumpulkan tim pada April 2023 mendatang usai hari raya Idul Fitri.

Guna mempersiapkan turnamen pra musim tersebut. “Untuk komposisi tim sendiri pasti akan ada perubahan. Untuk saat ini saya belum bisa memastikan komposisinya akan seperti apa,” terangnya. (tyo/din)

Jogja Sport