RADAR JOGJA – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ) menggelar Rapar Kerja Daerah (Rakerda) 2023 di Hotel Grand Tjokro, Depok, Sleman, Sabtu (11/2) kemarin. Rakerda KONI DIJ 2023 ini mengambil tema “Jogja Bisa, Jogja Juara, Jogja Bisa Juara”. Dalam tema ini, terkandung makna sebuah tekad yang kuat agar DIJ bisa meraih sukses pada perhelatan PON 2024 di Aceh dan Sumatra Utara.

Wakil Gubernur DIJ Paku Alam X yang hadir mewakili gubernur menilai, persoalan keolahragaan terkait erat dengan dinamika sosial, ekonomi dan budaya masyarakat. Menurutnya, permasalahan keolahragaan harus didukung oleh inovasi-inovasi yang relevan dan adaptif dengan dinamika zaman. “Dengan begitu, pembinaan dan peningkatan prestasi olahraga kita tidak stagnan, dan akhirnya tertinggal,” katanya.

Paku Alam X mengatakan, yang tidak kalah penting dalam mengelola dunia keolahragaan ialah prinsip transparansi dan akuntabilitas yang harus dikedepankan. Termasuk dalam hal ketersediaan informasi yang dapat diakses. Harapannya, dapat semakin terbuka peluang bagi semua pihak untuk berkontribusi dalam pembangunan keolahragaan. “Prinsip transparansi dan akuntabilitas berdampak pada makin memungkinkan berjalannya mekanisme kontrol untuk menghindari kekurangan dan penyimpangan. Sehingga tujuan dari sasaran keolahragaan dapat tercapai dengan baik,” tuturnya.

Ia menjelaskan, momentum Rakerda KONI DIJ kali ini menjadi harapan semua pihak yang sekaligus dirangkaikan dengan persiapan babak kualifikasi PON 2024. “Dapat melahirkan kesepakatan dan program kerja implementatif yang selaras dengan spirit prestasi keolahragaan,” tambahnya.

Ketua Umum KONI DIJ Djoko Pekik Irianto mengatakan, guna meraih keberhasilan di PON 2024, KONI DIJ bersama pengurus daerah (pengda) cabang olahraga telah menyelenggarakan pemusatan pelatihan yang sudah dimulai April 2022 lalu. “Dan tahun ini pelatihan akan dilanjutkan hingga jelang PON 2024 mendatang,” ujarnya.

Djoko menjelaskan, pelatihan atlet menuju PON 2024 ini dilakukan dalam dua skema. Pertama, pemusatan pelatihan reguler yang merupakan kumpulan dari para atlet hasil kejuaraan. Pelatihan ini diikuti oleh 146 atlet dan 47 pelatih yang berasal dari 31 cabor dan subcabor. Sementara skema kedua, KONI DIJ meminta masing-masing pengda kabupaten/kota untuk melakukan pelatihan mandiri yang berisi atlet-atlet potensial dari berbagai cabor. “Skema ini diikuti sekitar 700 atlet dari 59 cabang olahraga yang disiapkan untuk mengikuti babak kualifikasi PON 2024,” imbuhnya.

Ia pun mengajak seluruh pengda tingkat DIJ maupun kabupaten/kota untuk berjuang agar dapat mengirim atlet sebanyak mungkin pada PON 2024. Pada PON Aceh-Sumut nanti, KONI DIY sendiri telah menargetkan bisa membawa kontingen 250 atlet dan mampu setidaknya meraih 15 medali emas. “Untuk itu, perlu kerja sama yang intensif antara kami, pengda kabupaten/kota maupun cabang olahraga, serta seluruh pelatih dan para atlet. Tentu disertai pula dukungan penuh dari Pemda DIJ dan masyarakat,” katanya. (tyo/din)

Jogja Sport