
SEMANGAT: Foto bersama WKU II PP Pordasi Widodo Edi Sektianto (dua dari kanan), Ketua Umum Pordasi DIJ periode 2019-2023 KPH Yudanegara (dua dari kiri), Ketua Umum Pordasi DIJ Terpilih periode 2023-2027 Harsoyo (tengah, dan anggota Tim Formatur Yuriadi dan Suhendra, seusai Musdalub Pordasi DIJ Tahun 2023 di Kantor KONI DIJ, Sabtu (4/1).(DOK KONI DIJ)
RADAR JOGJA – Harsoyo terpilih menjadi Ketua Umum Pengurus Daerah (Pengda) Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ) untuk masa bakti 2023-2027. Ia akan melanjutkan kepemimpinan KPH Yudanegara setelah unggul dua suara atas calon ketua lainnya. Yakni KRT Poerbokusumo atau lebih dikenal sebagai Acun Hadiwidjojo yang mendapatkan satu suara.
Pengumuman itu diputuskan dalam kegiatan Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) Pordasi DIJ Tahun 2023 di Kantor Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DIJ pada Sabtu (4/1).
Masing-masing dua suara dukungan berasal dari Pengurus Kabupaten (Pengkab) Pordasi Bantul dan Pengkab Pordasi Gunungkidul. Serta satu suara dukungan dari Pengurus Kota (Pengkot) Pordasi Jogja. Sedangkan Pengkab Pordasi Sleman menyatakan abstain. Selanjutnya Harsoyo yang juga sekaligus Ketua Tim Formatur bersama-sama dengan anggotanya yakni Yuriadi dan Suhendra diberikan kesempatan untuk membentuk kepengurusan baru. Dalam jangka waktu 14 hari sejak terpilih menjadi ketua umum Pordasi DIJ.
Wakil Ketua Umum II Pengurus Pusat (PP) Pordasi Widodo Edi Sektianto menyampaikan apresiasi atas proses demokrasi yang berlangsung dalam kegiatan Musdalub Pordasi DIJ Tahun 2023 tersebut. Dia pun menyebut tantangan organisasi berkuda ke depannya tidaklah mudah. Namun demikian dengan adanya pemimpin dan kepengurusan yang baru nantinya, diharapkan tantangan yang ada dapat dijadikan sebagai sebuah peluang besar untuk terus memasyarakatkan olahraga berkuda. Tak ketinggalan dukungan dari Pengkab/Pengkot se-DIJ.
PP Pordasi sendiri berkomitmen untuk memfasilitasi semua olahraga yang menggunakan media kuda. Hal ini harus diwujudkan hingga ke bawah. Harapannya jika ada kegiatan terkait eksternal dari Pordasi, pihak selain KONI juga diundang. Salah satunya adalah Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat (KORMI). “Supaya juga ada arahan atau program KORMI yang bisa diakselerasi oleh Pordasi, khususnya untuk program olahraga tradisional, bukan prestasi. Karena selain prestasi di berkuda juga ada olahraga tradisional atau olahraga masyarakat,” ujar Widodo.
Harsoyo mengingat pesan-pesan dari PP Pordasi. Bahwa Pordasi DIJ harus dikelola dengan lebih baik lagi karena ke depan banyak tantangan dan hal yang harus dilakukan untuk kemajuan Pordasi. Selain itu, Pordasi DIJ akan menjalani tugas berat yakni PON XXI Aceh – Sumut 2024. Mereka ditarget sekurang-kurangnya satu medali emas. “Ini tantangan yang berat, tapi kami harapkan dukungan dari semuanya. Mudah-mudahan dapat menjalankan amanah dan roda organisasi dapat berjalan dengan baik dan lancar,” kata Harsoyo.
Ketua Umum KONI DIJ Djoko Pekik irianto berterima kasih kepada kepengurusan Pordasi DIJ masa bakti 2019-2023 atas hasil pembinaan prestasi cabor berkuda di DIJ. Ia berharap kepengurusan baru dapat melanjutkan program pembinaan yang ada. Yakni mengirimkan atlet ke Babak Kualifikasi (BK) Pekan Olahraga Nasional (PON) 2023 dan mampu meraih minimal satu medali emas di ajang PON XXI Aceh – Sumatra Utara (Sumut) 2024. Tim Berkuda DIJ terakhir mendapatkan satu medali emas nomor pacuan di PON XIX Jawa Barat 2016 silam. Cabor berkuda absen pada perhelatan PON XX Papua 2021.
Djoko Pekik berharap pembinaan berkuda bisa dimulai dari usia muda. Terlebih akan ada nomor-nomor baru seperti naik kuda sembari memanah. Harapannya sejak usia dini bisa dimasukkan dalam program pembinaan pelajar POPDA dan POPNAS. “Berharap juga Ketua Umum terpilih bisa memasukkan bidang iptekor dan kembangkan sport science. Juga bisa menjual karena kegiatan Pordasi bisa menjadi sebuah market atau industri, dan event-event Pordasi bisa profit serta mendapatkan penghasilan untuk pembinaan prestasi,” jelasnya. (tyo/din)