
DI LUAR EKSPEKTASI: PSS Sleman saat menghadapi PSIS Semarang pada matchday ke-31 BRI Liga 1 2021/2022 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Rabu malam (16/3). Pada laga ini PSS menyerah dengan skor tipis 0-1. (DOKUMEN PSS SLEMAN)
RADAR JOGJA – PSS Sleman benar-benar dihadapkan dengan situasi berbahaya di BRI Liga 1 2021/2022. Itu menyusul kekalahan tipis 0-1 dari PSIS Semarang pada matchday ke-31 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Rabu malam (16/3). Super Elang Jawa -julukan PSS- kalah lewat gol kilat yang dicetak bek asing Wallace Costa pada menit ke-1.
Hasil minor itu memperpanjang catatan buruk PSS yang tidak pernah menang dalam lima laga terakhir di Liga 1 musim ini. Kekalahan tersebut
membikin mereka tertahan di posisi ke-14 dengan 33 poin. Atau berada dua tingkat di atas zona merah.
Tim kebanggaan wong Sleman itu hanya berjarak lima angka dari peringkat 16 zona degradasi Persipura Jayapura. Menariknya, di pertandingan selanjutnya kedua tim ini bakal saling bentrok pada Minggu (20/3). Matchday ke-32 itu jelas akan jadi laga hidup mati bagi kedua kesebelasan untuk lepas dari jerat degradasi.
Pelatih PSS I Putu Gede (IPG) mengatakan, situasi timnya saat ini memang cukup genting. Karena itu di tiga laga sisa dia ingin Bagus Nirwanto cs berjuang keras agar terhindar dari degradasi. “Kami harus cepat berbenah dan instropeksi menatap Persipura. Ini yang harus kami lakukan dan untuk para pemain masih ada tiga laga, jangan patah semangat,” ujar IPG.
Mantan pelatih Persekat Tegal itu berujar, kekalahan atas Laskar Mahesa Jenar -julukan PSIS- sangat tidak diharapkan. Sebab, hasil buruk tersebut membuat langkah timnya semakin sulit. Namun, IPG berharap para pemain tidak larut dalam kesedihan dan segera melupakan kekalahan. “Kami harus fokus dan kerja keras lawan Persipura. Kami berharap selalu dapat dukungan dari masyarakat Sleman karena tim ini butuh support,” katanya.
Pelatih 48 tahun itu menyatakan, sebetulnya pada laga melawan PSIS timnya sudah menunjukkan progres cukup positif. Fighting spirit para pemain juga mulai terlihat. “Cuma situasi sangat di luar dugaan karena kami kemasukan gol cepat,” keluh IPG.
Kondisi itu, lanjutnya, membuat mental pemain down. Gaya permainan PSS dinilai berubah secara drastis. Sialnya lagi, situasi tersebut diperparah setelah bek PSS Syaiful Ramadhan mendapat kartu merah. Super Elja pun harus bermain dengan 10 pemain sejak menit ke-74.
“Mental yang berbicara, ini kendala di tim PSS sampai pekan ke-31. Tapi pasti kami bisa benahi, karena ini bukan taktikal yang berbicara tapi mentalitas,” tandasnya.
Gelandang Ramdani Lestaluhu membenarkan IPG. Menurut eks pemain Persija Jakarta itu, gol cepat PSIS membikin ritme permainan timnya berantakan. “Tapi percaya Insya Allah ke depan kami akan berjuang karena nasib kita tergantung kita sendiri dan semua pemain,” ucap Ramdani.
Pemain 30 tahun itu berjanji, bahwa dia dan rekan setim akan berjuang maksimal di sisa laga musim ini. Sebab, apabila kembali kalah PSS terancam turun ke Liga 2. Yang pasti, dia menegaskan tidak ada pemain yang bermain setengah-setengah. “Kami di sisa match pasti akan berjuang untuk poin penuh,” tambah dia.
Adapun Liga 1 2021/2022 dipastikan bakal berlangsung sangat ketat sampai akhir musim. Perburuan gelar juara menjadi milik dua tim, yakni Bali United (69 poin) dan Persib Bandung (66 poin). Sedangkan di zona bawah, ada PSS, Barito Putera (29 poin), Persipura (27 poin) dan Persela Lamongan (21 poin). Pada sisa laga, mereka dituntut menang demi menyelamatkan diri dari ancaman degradasi. (ard/din)