RADAR JOGJA – Gelombang protes suporter PSS Sleman kepada jajaran manajemen Super Elang Jawa -julukan PSS ternyata belum juga surut. Mereka kecewa karena sampai saat ini pelatih PSS Dejan Antonic tak kunjung didepak dari Bumi Sembada.

Selain menggaungkan tagar Dejan Out di media sosial, sejumlah suporter juga berbondong-bondong mendatangi Omah PSS alias kantor manajemen PT PSS yang terletak di Jalan Randugowang, Sariharjo, Ngaglik, Sleman, Selasa malam (7/12). Aksi tersebut menyusul hasil imbang 1-1 yang didapat Super Elja kala meladeni Persipura Jayapura pada laga pekan ke-16 itu di Stadion Manahan, Solo, Selasa sore.

Di sisi lain, sejauh ini kiprah PSS di series 3 BRI Liga 1 2021/2022 memang tidak begitu memuaskan. Dari lima laga, anak-anak Sleman hanya mampu mengumpulkan enam poin. Laskar Sembada -julukan lain PSS- baru menang sekali saat menghadapi PSIS Semarang Jumat (3/12). Kala itu Super Elja berhasil membekuk PSIS dengan skor tipis 1-0. Sisanya berakhir dengan hasil imbang saat berjumpa PSM Makassar (2-2) dan Bhayangkara FC (0-0). Kemudian, menderita kekalahan 0-1 versus Persita Tangerang.

Direktur Utama (Dirut) PSS Andy Wardhana sebelumnya mengatakan, ada banyak faktor yang memengaruhi performa tim. Sehingga soal hasil yang didapat tidak melulu karena kesalahan pelatih. “Proses kami berbenah juga belum selesai. Mudah-mudahan itu yang bisa dipahami sama teman-teman suporter,” ujar Andy kepada Radar Jogja belum lama ini.

Lebih lanjut, Andy mengatakan, sebelumnya pihaknya juga sudah menggelar pertemuan dengan perwakilan suporter. Melalui pertemuan tersebut manajemen ingin komunikasi antara suporter dengan klub bisa terjalin lebih baik lagi dan peristiwa pembakaran di Omah PSS beberapa waktu lalu tidak terulang kembali. “Ada unek-unek dan ada yang ingin ditanyakan, kita buka forum sepeti itu. Pertemuan seperti itu akan kami lakukan secara reguler,” katanya.

Pria 50 tahun itu menegaskan, saat ini PSS sedang menuju ke arah yang lebih baik. Sehingga Andy sangat berharap energy positif dari suporter terus mengalir untuk mendukung tim berlogo Candi itu. “Misal energi yang dibawa negatif kan membawa pemain jadi stres dan kepikiran, juga bermain tidak lepas. Tapi kalau di support secara positif dampaknya akan baik untuk semuanya,” tamdasnya. (ard/din)

Jogja Sport