Wakil Ketua Komisi D DPRD Kota Jogja Krisnadi Setyawan.(ANA R. DEWI/RADAR JOGJA)
RADAR JOGJA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menghibahkan tanah ke Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja seluas 7.670 meter persegi. Tanah hibah tersebut diharapkan bisa dijadikan lokasi pembangunan fasilitas olahraga di Kota Jogja. Hal tersebut diungkapkan Koordinator Olahraga Kemantren (Korman) dalam kegiatan Rembug Pembinaan Olahraga Prestasi Berbasis Wilayah 2021.
Ketua Korman Mergangsan Nuri Hartana mengatakan, usulan pemanfaatan lahan yang terletak di Kecamatan Mantrijeron itu tak lepas dari keterbatasan lahan terbuka untuk fasilitas olahraga. Sehingga jika benar-benar terealisasi jelas akan sangat bagus untuk pembinaan olahraga di Kota Jogja. “Kalau bisa dibangun menjadi sport center, maka akan banyak cabor yang bisa menggunakannya. Jadi kami sangat mendukung untuk kepentingan olahraga Kota Jogja,” kata Nuri kemarin (21/11).
Sementara itu, perwakilan Korman Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Jogja Aji Karnanto menyatakan, sebagai induk organisasi olahraga prestasi di Kota Jogja pihaknya sangat mendukung usulan tersebut. Hal itu disebut Aji sebagai langkah bagus untuk memaksimal sekaligus memajukan pembinaan olahraga di Jogja.
“Yang jelas kami senang dan memyambut baik apalagi kalau bisa dimanfaatkan untuk fasilitas olahraga terpusat,” ujar pria yang juga Ketua Umum KONI Kota Jogja itu.
Wakil Ketua Komisi D DPRD Kota Jogja Krisnadi Setyawan yang hadir dalam acara Rembug Pembinaan Olahraga Prestasi Berbasis Wilayah juga mendukung keinginan masyarakat melalui Kemantren tersebut. Krisnadi menyebut, selain jadi ruang terbuka adanya sport center juga punya nilai tambah untuk mencetak atlet-atlet berprestasi di Kota Jogja.
“Hibah dari KPK di Jogokariyan ini saya kira sangat berpotensi sekali. Karena lapangan kita juga terbatas seperti Lapangan Sidokabul, Karang Kota Gede, dan Mancasan. Lapangan Minggiran dan Karangwaru itu punya provinsi,” bebernya.
Yang pasti, seandainya Kota Jogja bisa memiliki sport center sendiri, lanjutnya, secara otomatis olahraga-olahraga khusus bisa dibuatkan tempat sendiri. “Kami siap kawal,” tambah Krisnadi. (ard/din)
