RADAR JOGJA – Mengusung tagline Semangat Serangan Umum 1 Maret, KONI DIJ meminta pelatih Puslatda DIJ menggenjot latihan atlet jelang PON XX Papua 2021. Hal itu dilakukan untuk mengejar ketertinggalan latihan yang sempat terhenti karena pandemi Covid-19. “Kami gas pol saja. Apalagi per Maret 2021 semua venue utamanya milik Pemda DIJ sudah bisa dipakai kembali,” kata Ketua Umum KONI DIJ Djoko Pekik Irianto, kemarin (22/2).

Djoko Pekik mengatakan akselerasi atau percepatan latihan Puslatda harus dilakukan. Mengingat waktu menuju PON tinggal delapan bulan lagi. Perihal program latihan, lanjut Djoko Binpres KONI DIJ akan memberikan panduan para pelatih untuk reschedule program yang sudah dibuat. “Pada PON Oktober 2020, tentu persiapan periode persiapan umum, khusus, pra kompetisi dan kompetisi itu pick nya ada di Oktober 2020. Tapi karena berubah jadi 2021 maka kemarin mulai Maret 2020 kami landai saja. Sehingga mulai Januari 2021 masuk ke persiapan umum lagi,” ujarnya.

Di luar itu, Guru Besar Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) itu menekankan pentingnya try out pada atlet. Mengingat selama pandemi Covid-19 hampir tidak kegiatan try out yang diikuti cabor. Sehingga di tahun ini dia berharap cabor dapat mengikuti kegiatan try out. “Nggak tahu nanti bagaimana caranya jadi jangan menunggu try out yang sifatnya resmi. Cari event yang bisa bertanding saja,” ucap Djoko.

Bahkan, KONI DIJ mempersilakan atlet untuk mengikuti try out ke luar negeri. Terlebih bagi atlet yang punya kans medali emas di ajang multievent empat tahunan itu. Yang pasti, semua kebutuhan akan dipenuhi KONI DIJ. Apalagi, tahun ini anggaran turun lebih cepat dibanding tahun lalu.

Untuk meningkatkan performa para atlet, KONI DIJ juga meminta tim pelatih cabor disiplin mengikuti semua kegiatan. Seperti Bimtek, evaluasi, tes, dan lain-lain. Latihan minimal harus digelar selama 18 jam per minggu. “Jadi harus melakukan kewajiban masing-masing. KONI melakukan kewajiban apapun yang menjadi hak atlet dan pelatih kami penuhi termasuk menonitoring, tim satgas dan lain-lain,” bebernya.

Yang jelas, kata Djoko kebersamaan tim Puslatda adalah yang utama. Dia berharap apapun problem yang dihadapi di lapangan dapat segera di sampaikan ke masing-masing bidang konsultasi yang disediakan KONI DIJ. Seperti bidang gizi dan suplemen bisa dikonsultasikan ke Djoko Pekik, lalu bidang kesehatan obat-obatan dan doping (dr Wara Kushartanti), bidang psikologi/kesehatan mental (Sentot Haryanto), dan bidang training (Ria Lumintuarso).

Sementara itu, pelatih Puslatda sepatu roda DIJ Sugeng Lasono menuturkan timnya siap tancap gas menjalankan latihan sesuai pesan KONI DIJ. Pelatih 37 itu berujar selama ini para atlet sudah secara maksimal berlatih rutin di Kompleks Stadion Mandala Krida.(ard/yog)

Jogja Sport