RADAR JOGJA – Sebanyak 136 atlet dan pelatih Puslatda PON XX DIJ menjalani RDT dan tes kesehatan di Kantor KONI DIJ, Sabtu (7/11). Tes dilakukan sebagai langkah awal dan antisipasi persebaran Covid-19 sebelum melakoni Puslatda bersama dalam waktu dekat ini.
Sejumlah cabang olahraga (cabor)/subcabor yang dilakukan tes meliputi atletik, terbang layang, bola voli pasir, sepatu roda, terjun payung, panahan, pencak silat, menembak, renang indah, balap motor, billiar, wushu, binaraga, rugby, taekwondo, panjat tebing, kempo, aeromodelling, tarung derajat, catur, polo air, gantole, judo, dan renang perairan terbuka.
Ketua Umum KONI DIJ Djoko Pekik Irianto mengatakan tes tersebut juga digelar untuk menciptakan rasa aman dan nyaman bagi atlet maupun pelatih selama menjalani latihan bersama. Sebab sejak Maret lalu program Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) KONI DIJ terpaksa dihentikan akibat pandemi. “Tes ini akan digunakan untuk mulai latihan secara faktual di lapangan karena sudah sejak Maret para atlet hanya training at home,” ujarnya.
Djoko berharap hasil rapid diagnostic test (RDT) seluruh atlet maupun pelatih dalam kondisi non-reaktif. Sehingga program Puslatda PON XX DIJ dapat berjalan sesuai rencana. “Tentu dalam berlatih nanti kami harus secara ketat menerapkan protokol kesehatan. Seperti 3 M pakai masker, jaga jarak, termasuk cuci tangan, dan sebagainya. Dan ini menjadi bagian dari upaya kami untuk bagaimana segera bisa bangkit kembali menuju PON XX Papua tahun 2021,” ucap Guru Besar Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) itu.
Sementara itu Wakil Ketua II KONI DIJ Rumpis Agus Sudarko menjelaskan tes kesehatan khusus bagi atlet tidak hanya untuk rapid test saja. Namun juga untuk pemeriksaan darah rutin. Tujuannya untuk mengetahui kondisi dan kualitas kesehatan atlet, seperti mengukur kadar hemoglobin dan komponen darah lainnya.
Hanya dari total 191 atlet beserta pelatih, 55 orang di antaranya urung menjalani rapid test. “Yang belum rapid ada yang sakit, pelatnas, dan sebagainya mereka segera menyusul. Kami akan berkoordinasi lagi dengan rumah sakit supaya atlet/pelatih dapat langsung tes di sana,” imbuh Anggota Bidang Pembinaan Prestasi KONI DIJ Wesley Heince Parera Tauntu. (ard/pra)